Inilah Pemicu Dana Kelolaan Reksa Dana BNI AM Naik Lebih Dari 600% Sebulan!
Kenaikan dana kelolaan reksa dana campuran milik BNI AM mencapai 690,52 persen menjadi Rp29,19 miliar

Kenaikan dana kelolaan reksa dana campuran milik BNI AM mencapai 690,52 persen menjadi Rp29,19 miliar
Bareksa.com - Pergerakan pasar modal yang cukup fluktuatif dalam beberapa bulan terakhir ikut mempengaruhi pergerakan reksa dana. Pasar saham dan obligasi yang dalam sebulan terakhir masih dipengaruhi oleh sentimen dalam dan luar negeri ikut menekan kinerja reksa dana.
Meskipun pasar modal saat ini sedang fluktuatif, tidak membuat investor menahan diri untuk berinvestasi di reksa dana. Justru mereka lebih selektif dalam memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil resiko yang bisa mereka terima.
Hal tersebut terlihat dari melonjaknya dana kelolaan reksa dana tertentu pada Oktober lalu. Beberapa reksa dana mencatatkan kenaikan dana kelolaan yang sangat tinggi, contohnya BNI AM Dana Terencana.
Promo Terbaru di Bareksa
Kenaikan dana kelolaan reksa dana campuran milik BNI Asset Management ini mencapai 690,52 persen menjadi Rp29,19 miliar dibanding bulan sebelumnya yang hanya Rp3,69 miliar. Lalu juga terdapat Avrist Prime Bond Fund yang dana kelolaannya melonjak 273,56 persen menjadi Rp127,35 miliar dari sebelumnya Rp34,1 miliar.
Grafik: Dana Kelolaan dan Unit Penyertaan BNI AM Dana Terencana

Sumber: Bareksa.com
Faktor yang mendorong kenaikan dana kelolaan kedua reksa dana tersebut disinyalir karena adanya pembelian (subscription) yang sangat besar pada reksa dana tersebut yang mendorong kenaikan signifikan pada dana kelolaannya.
Hal tersebut juga terlihat dari melonjaknya jumlah unit penyertaan kedua reksa dana tersebut. Unit penyertaan BNI AM Dana Terencana sebesar 24,6 juta unit pada Oktober, naik dibanding September yang hanya 3,76 juta unit. Sementara pada Avrist Prime Bond Fund, unit penyertaannya melonjak menjadi 122,28 juta unit dari sebelumnya 34,35 juta unit pada September.
Grafik: Dana Kelolaan dan Unit Penyertaan Avrist Prime Bond Fund

Sumber: Bareksa.com
Tapi mungkinkah nilai aset kedua reksa dana tersebut ikut mempengaruhi pergerakan dana kelolaannya?
Jika dilihat dari pergerakan nilai aktiva bersih (NAB) per unitnya, pergerakan Avrist Prime Bond Fund mengalami kenaikan yang cukup tinggi pada awal Oktober. Itu juga terjadi pada BNI AM Dana Terencana. Namun kenaikan BNI AM Dana Terencana lebih tinggi dibanding Avrist karena ditopang oleh kenaikan pasar saham.
Grafik: Pergerakan Reksa Dana Avrist Prime Bond Fund dan BNI AM Dana Terencana

Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan fund fact sheet Oktober, reksa dana Avrist Prime Bond Fund mengalokasikan mayoritas asetnya pada obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah yang menjadi alokasi terbesarnya adalah seri FR0070, FR0071, FR0068, FR0064 dan FR0063.
Pada awal Oktober, pasar obligasi sempat mengalami kenaikan akibat adanya sentimen positif dari luar dan dalam negeri yang juga mendorong penguatan pada rupiah.
Sedangkan BNI AM Dana Terencana, mayoritas mengalokasikan asetnya pada saham sektor perbankan dengan proporsi hingga 43,67 persen dari portofolio. Saham sektor perbankan yang menjadi top holding-nya adalah saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Saham lainnya yang masuk ke dalam top holding reksa dana tersebut adalah saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM). Dan terdapat 1 obligasi korporasi yang masuk dalam top holding-nya, yaitu obligasi berkelanjutan Bumi Serpong Damai II 2013.
Sepanjang Oktober lalu, kenaikan sektor perbankan mencapai 8,65 persen, melebihi kenaikan IHSG yang hanya 5,48 persen. Hal itulah yang mendorong kenaikan pada NAB per unit reksa dana tersebut.
Grafik: Pergerakan Indeks Sektor Perbankan dan IHSG Selama Oktober 2015

Sumber: Bareksa.com
Jadi dapat disimpulkan, kenaikan nilai aset kedua reksa dana tersebut juga menjadi salah satu faktor kenaikan dana kelolaan. Namun, yang menjadi faktor utamanya adanya pembelian unit reksa dana yang cukup besar sehingga dapat mendongkrak dana kelolaan kedua reksa dana tersebut.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.