Pasar Obligasi Kembali Marak, Reksa Dana Return Tinggi Ini Bisa Jadi Pilihan
Dalam sebulan terakhir saja, mayoritas reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return positif
Dalam sebulan terakhir saja, mayoritas reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return positif
Bareksa.com - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melanjutkan penguatan. Hari ini saja, rupiah di pasar spot sempat sentuh Rp13.359 per dolar AS. Penguatan rupiah sejak awal Oktober lalu mendorong pelaku pasar kembali masuk ke pasar obligasi sehingga membuat harga obligasi naik.
Naiknya harga obligasi menandakan imbal hasil (yield) obligasi kembali turun. Maraknya pasar obligasi juga ditandai dengan arus dana asing yang masih masuk ke pasar obligasi. Ssejak awal tahun hingga 6 Oktober lalu, jumlah dana asing yang masuk ke pasar obligasi sebesar Rp62,48 triliun.
Grafik: Pergerakan Nilai Tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Sejak Awal Tahun
Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Pergerakan Yield Obligasi Benchmark 10 Tahun Sejak Awal Tahun

Sumber: Bareksa.com
Yield obligasi benchmark 10 tahun saja, telah kembali menyentuh level 8,5 persen. Padahal pada akhir September lalu, yield obligasi ini masih berada di level tertingginya dalam tahun ini, yaitu 9,66 persen.
Sementara itu, clean price (CP) indeks obligasi Indonesia (Indonesia Bond Indexes/INDOBeX) pada jumat kemarin juga mencatatkan kenaikan sebesar 0,63 persen. Clean price merupakan harga obligasi sebelum memperhitungkan accrued interest -- akumulasi kupon yang telah diakui tetapi belum dibayarkan.
Seiring dengan maraknya pasar obligasi, kinerja reksa dana pendapatan tetap juga ikut terkerek. Dalam sebulan terakhir saja, mayoritas reksa dana pendapatan tetap menghasilkan return positif, sehingga return reksa dana tersebut dalam setahun juga membaik.
Tabel: Reksa Dana Pendapatan Tetap dengan Return Tertinggi 1 Bulan

Sumber: Bareksa.com
Reksa dana pendapatan tetap yang menghasilkan return tertinggi dalam sebulan adalah MRS Bond Kresna. Reksa dana milik PT Kresna Asset Management ini menghasilkan return 7,45 persen dalam sebulan.
Mega Dana Ori Dua menjadi reksa dana yang memiliki return tertinggi kedua dengan return 4,58 persen. Sementara reksa dana yang dikelola PT Bahana TCW Investment Management, Kehati Lestari dan Bahana Prime Income Fund, menempati posisi ketiga dan keempat dengan return masing-masing 4,42 persen dan 4,27 persen.
Dilihat dari fund fact sheetnya periode September, reksa dana Mega Dana Ori Dua mayoritas mengalokasikan pada obligasi korporasi. Obligasi yang menjadi alokasi terbesar dalam portofolionya adalah Obligasi Berkelanjutan I Toyota Astra Financial Services Tahap II Tahun 2015 Seri A, Obligasi Berkelanjutan II Indomobil Finance Tahap I, Obligasi Fast Food Indonesia I, Obligasi Berkelanjutan I Bank BII Tahap I Seri B, dan SBSN Seri IFR0002.
Berbeda dengan Mega Dana Ori Dua dan Kehati Lestari yang mengalokasikan mayoritas aset pada obligasi pemerintah. IFR-006, FR-0030, dan FR-0040 masuk dalam alokasi terbesar portofolio Mega Dana Ori Dua.
Memang, seiring dengan terus menguatnya rupiah dan tingginya yield obligasi, pasar obligasi Indonesia masih menarik. Terbukti dengan masih masuknya arus dana asing pada pasar obligasi. Kinerja yield obligasi yang membaik dan harga obligasi yang terus naik membuat pelaku pasar melirik pasar obligasi, terutama untuk investasi jangka panjang.
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.