BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

BEI : Ini Dua Faktor Pendorong Meroketnya Jumlah Investor Pasar Modal

Abdul Malik07 September 2021
Tags:
BEI : Ini Dua Faktor Pendorong Meroketnya Jumlah Investor Pasar Modal
Paula Rianty Komarudin, Direktur Utama Ciptadana Asset Management (kedua kiri), I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian Perusahaan BEI (kedua kanan) bersama direksi Ciptadana AM saat peluncuran Reksa Dana Indeks CIPTA ETF INDEX LQ45 di Bursa Efek Indonesia, Rabu (27/11/2019). (Bareksa/AM)

Bursa mempermudah investor ritel untuk ikut dalam penawaran umum saham melalui sistem e-IPO

Bareksa.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) optimistis jumlah investor pasar modal terus bertumbuh ke depannya. Hal ini didukung oleh dua faktor. Pertama, maraknya aksi korporasi yang dilakukan oleh emiten dan juga kemudahan bagi investor untuk mengakses produk pasar modal.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan, pada tahun ini, cukup banyak emiten yang akan melakukan aksi korporasi berupa rights issue, penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham maupun obligasi. Nilai dari rencana aksi korporasi tersebut mencapai sekitar Rp151,01 triliun.

Menurut Nyoman, aksi korporasi tersebut akan mengundang banyak investor untuk berpartisipasi di pasar modal. Terlebih lagi, jika emiten yang akan menggalang dana tersebut sudah berulang kali melakukan aksi serupa sebelumnya, sehingga semakin dikenal publik.

Promo Terbaru di Bareksa

"Perusahaan yang sudah berulang kali menerbitkan obligasi atau rights issue kemungkinan telah memiliki basis investor pada obligasi maupun rights issue yang diterbitkan sebelumnya," jelas dia Selasa (7/9).

Selain maraknya aksi korporasi tersebut, kedua, bursa juga mempermudah investor ritel untuk ikut dalam penawaran umum saham, yakni melalui sistem e-IPO atau electronic Indonesia Public Offering. Dengan adanya sistem e-IPO ini, Nyoman berharap bisa mendukung proses penawaran umum saham dan juga memperluas akses bagi investor ritel.

"Hal ini diharapkan juga turut mendukung pertumbuhan jumlah investor di pasar modal Indonesia dan memberikan optimisme pertumbuhan pasar modal Indonesia pada tahun-tahun mendatang," kata dia.

Tidak hanya dalam penawaran umum saham, kemudahan dalam membeli produk pasar modal juga terjadi di industri reksadana. Saat ini cukup banyak platform elektronik yang menyediakan produk reksadana secara online, salah satunya adalah Bareksa.

Di Bareksa, investor bisa memilih produk reksadana sesuai dengan karakteristik investor dan juga dengan harga yang terjangkau, yakni mulai dari Rp10 ribu.

Adapun maraknya aksi korporasi dan perkembangan elektronik ini sudah mulai terlihat dalam pertumbuhan jumlah investor. Nyoman mengungkapkan, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), jumlah investor di pasar modal terus bertumbuh dari waktu ke waktu.

Hingga 31 Juli 2021, investor di pasar modal telah mencapai 5,8 juta investor atau meningkat 48,7 persen dibandingkan Desember 2020 yang masih berjumlah 3,9 juta investor.

(K09/AM)

***

Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Download aplikasi reksadana Bareksa di App Store​
- Download aplikasi reksadana Bareksa di Google Playstore
- Belajar reksadana, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS

DISCLAIMER​
Investasi reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus dan fund fact sheet dalam berinvestasi reksadana.


Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua