BCIP Meroket 20 Persen, Ini Prospek Harga Saham Bumi Citra Permai

Bareksa.com - Harga saham PT Bumi Citra Permai Tbk. (BCIP) pada perdagangan Senin 13 November 2017 ditutup meroket 20 persen ke level Rp156 per saham. Saham BCIP ditransaksikan sebanyak 5.511 kali dengan nilai Rp13,86 miliar.

Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati posisi top buyer saham BCIP antara lain Mirae Asset Sekuritas (YP) senilai pembelian Rp4,12 miliar, kemudian Indo Premier Sekuritas (PD) dengan nilai pembelian Rp1,70miliar, dan Mandiri Sekuritas (CC) Rp 1,24 miliar. (Baca : Saham BCIP Naik 102,78% Dalam 3 Hari)

Analisis Teknikal BCIP

Sumber : Bareksa.com

Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal candle saham BCIP membentuk bullish candle dengan body yang cukup besar disertai upper shadow dan lower shadow kecil. Kondisi itu menggambarkan sepanjang perdagangan kemarin saham ini bergerak di rentang cukup lebar yaitu Rp130 - 158 dan berhasil ditutup dua tick di bawah level tertingginya. (Lihat : Tertekan Taksi Online, Blue Bird Masuk 10 Saham Terburuk 2016. Siapa Lainnya?)

Apabila diperhatikan pergerakan BCIP kemarin telah berhasil menembus level resisten di Rp155 per saham disertai dengan lonjakan volume yang besar menandakan saham ini cukup banyak diburu pelaku pasar.

Indikator simple moving average terlihat mulai bergerak positif di mana pergerakan harga cukup konsisten berada di atas garis periode 5 dan 20 hari menandakan adanya sinyal uptrend yang cukup kuat pada saham ini.

Indikator relative strength index (RSI) saat ini berada di level 69 atau mulai mendekati area overbought (jenuh beli) di level 80 menandakan penguatan saham ini mulai terbatas ditambah pergerakan saham ini memiliki volatilitas yang cukup tinggi.

Level support BCIP berada di Rp146 dan resisten di Rp172 per saham.

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.