Lanjutkan Penguatan 4,67%, Saham ADHI Diborong Asing Rp40,7 Miliar
Bila diakumulasi sejak perdagangan kemarin, harga saham ADHI sudah naik 14,29 persen dari sebelumnya Rp1.960

Bila diakumulasi sejak perdagangan kemarin, harga saham ADHI sudah naik 14,29 persen dari sebelumnya Rp1.960
Bareksa.com - Harga saham perusahaan konstruksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) kembali mengalami penguatan dua hari berturut-turut, terdorong oleh sentimen kepastian kontrak proyek transportasi massal. Saham ini pun menjadi buruan investor asing.
Saham ADHI tercatat naik 4,67 persen ke Rp2.240 pada penutupan sesi pertama hari ini Selasa 14 Februari 2017, dibandingkan penutupan kemarin di Rp2.140. Sempat mencapai titik tertinggi intraday di Rp2.260, saham ADHI terus menanjak sejak pembukaan di Rp2.160.
Grafik: Pergerakan Harga Saham ADHI Intraday 14 Februari 2017
Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: Bareksa.com
Telah terjadi perpindahan tangan 960.733 lot saham ADHI dengan nilai Rp212,4 miliar. Investor asing pun mencatat beli bersih (net buy) saham ADHI senilai Rp40,75 miliar, dan menjadikan saham ini paling banyak diburu asing pada hari ini.
Terpantau, Credit Suisse Securities Indonesia (CS) menjadi broker yang mencatat pembelian asing terbesar untuk saham ADHI. CS mencatat pembelian bersih saham ADHI sebanyak 214.460 lot senilai Rp47,4 miliar dengan rata-rata Rp2.208 per saham.
Sementara itu, di posisi kedua adalah Deutsche Securities Indonesia (DB) yang membeli bersih saham ADHI sebanyak 793 lot. Nilai pembelian bersih itu mencapai Rp175,3 juta dengan harga rata-rata Rp2.209 per saham.
Di posisi ketiga broker yang mencatat beli bersih asing terbesar adalah UOB Kay Hian Securities (AI) dengan nilai Rp162,8 juta. AI membeli 750 lot saham ADHI dengan harga rata-rata 2.170 per saham.
Bila diakumulasi sejak perdagangan kemarin, harga saham ADHI sudah naik 14,29 persen dari sebelumnya Rp1.960. Pembalikan arah (rebound) harga saham emiten konstruksi ini dari tren negatif pekan lalu seiring dengan kepastian kontrak pengerjaan proyek light rail transit (LRT).
Penguatan harga saham ADHI ini terjadi setelah pada Jumat lalu (10 Februari 2017), perseroan meneken kontrak pembangunan LRT dengan nilai Rp 23,3 triliun dengan Kementerian Perhubungan. Meskipun pendanaan proyek belum pasti menggunakan anggaran negara atau tidak, kepastian ADHI menjadi kontraktor itu sudah tercantum dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 65 Tahun 2016. Nilai kontrak pengerjaan LRT untuk tiga ruas itu saja sudah sebesar dua kali lipat nilai kontrak ADHI secara tahunan.
Selain itu, berdasarkan valuasinya yang dihitung dengan metode rasio harga terhadap laba (price to earning ratio/PER), ADHI terbilang cukup murah dibandingkan dengan saham emiten BUMN konstruksi lainnnya. ADHI yang bergerak di bidang konstruksi ini, memiliki PER sebesar 16,7 kali. Nilai PER tersebut jauh lebih kecil jika dibandingkan perusahaan konstruksi besar milik negara lainnya seperti PT Waskita Karga Tbk (WSKT) yang memiliki PER 22,2 kali, PT PP Persero Tbk (PTPP) sebesar 24,76 kali dan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) memiliki nilai PER 35,26 kali. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.