Hari Ini Investor Asing Keluar Rp1,2T, IHSG Kembali Tertekan
Indeks Harga Saham Gabungan juga ikut terjerembab dengan keluarnya asing dari bursa.

Indeks Harga Saham Gabungan juga ikut terjerembab dengan keluarnya asing dari bursa.
Bareksa.com - Dampak naiknya suku bunga The Fed semakin terasa di Bursa Efek Indonesia. Arus dana asing yang ada di bursa efek terus keluar, seiring dengan penguatan dolar AS terhadap rupiah.
Hari ini, Jumat, 16 Desember 2016, Investor asing mencatatkan jual bersih (net sell) saham-saham Indonesia senilai Rp1,2 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan keluarnya dana asing rata-rata dalam satu minggu perdagangan yang berada di Rp200-300 miliar.
Semenjak bulan Agustus memang dana asing terus mengalami penurunan di Indonesia khususnya sejak Donald Trump terpilih sebagai presiden Amerika Serikat. Walaupun terus keluar, asing masih mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp12 triliun sejak awal tahun 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ikut terjerembab dengan keluarnya asing dari bursa. IHSG dalam kurun waktu satu minggu sudah turun 70,48 poin. Pada saat yang sama, Rupiah melemah 0,08 persen menjadi Rp13.395 per dolar AS.
IHSG dibuka pada level 5.308,13 pada penutupan minggu lalu. Namun, hari ini IHSG ditutup di level 5.231,65. Asing secara keseluruhan dalam satu minggu mencatatkan net sell sebesar Rp2,43 triliun.
Grafik Pergerakan Dana Asing dan IHSG Dalam 3 Bulan

Sumber: Bareksa.com
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia, Tito Sulistio, mengatakan peningkatan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat menjadi 0,75 persen memang memacu capital outflow. Namun ia memperkirakan hal ini tidak akan terlalu mempengaruhi IHSG.
Tito menilai pasar modal Indonesia sudah mengantisipasi hal tersebut jauh sebelum keputusan diambil pada rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang merupakan bagian dari The Fed kemarin malam (14 Desember 2016 waktu New York).
“Soal The Fed Rate saya percaya pasar modal kita sudah restore in. Lagi-lagi pasar modal itu sudah mendahului naik dan turunnya perekonomian. Kalau perekonomian itu naik, bursa akan naik lebih dulu dan begitu juga saat turun,” ujarnya.
Tito mengatakan pasar modal pasca naiknya Fed Rate seharusnya berjalan seperti biasa. Pasalnya dalam beberapa hari belakangan asing memang sudah mencatatkan jual bersih (net sell) terhadap saham-saham Indonesia.
Walaupun demikian, nilai investasi yang keluar dari pasar modal pun masih terbilang sedikit yakni hanya Rp100-300 miliar setiap harinya. Selain itu, jika dihitung sejak awal tahun 2016, investor asing masih mencatatkan beli bersih. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,57 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,86 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,16 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,96 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.