RISET PASAR: Cermati Bank, Otomotif dan Properti
IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.490 hingga 4.570 berpeluang menguat,

IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.490 hingga 4.570 berpeluang menguat,
Bareksa.com - Perdagangan saham kemarin (Kamis, 14 Januari 2016) di sesi pertama didominasi aksi jual pemodal menyusul meningkatnya risiko pasar, terutama dipicu teror bom yang melanda ibu kota Jakarta. Di luar sentimen teror bom, pergerakan pasar sudah cenderung negatif terimbas faktor kawasan dan global.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok 1,72 persen pada penutupan sesi pertama. Namun kepanikan pasar akibat teror bom tidak berlangsung lama. Langkah Bank Indonesia (BI) yang secara mengejutkan menurunkan tingkat bunga BI Rate 25 basis poin menjadi 7,25 persen berhasil memulihkan pasar sehingga IHSG ditutup hanya terkoreksi 23,998 poin (0,53 persen) ke level 4.513,181.
Analis First Asia Capital David N. Sutyanto mengatakan aksi beli pemodal atas saham perbankan yang mendapatkan momentum positif setelah penurunan BI Rate menjadi penopang utama yang menahan koreksi indeks. Sementara tadi malam Wall Street berhasil rebound.
Promo Terbaru di Bareksa
Indeks DJIA dan S&P di Wall Street masing-masing menguat 1,41 persen dan 1,67 persen ditutup di 16379,05 dan 1921,84. Rally di Wall Street tadi malam terutama ditopang rebound harga minyak mentah yang mengangkat kembali harga saham sektor energi. Harga minyak mentah tadi malam di AS naik 2,2 persen menjadi US$31,15 per barel.
Di sisi lain, pasar juga merespon positif pernyataan gubernur bank sentral negara bagian St. Louis di AS, James Bullard, yang mengindikasikan kenaikan tingkat bunga The Fed ke depan akan lebih lambat dibanding perkiraan sebelumnya menyusul rendahnya perkiraan inflasi di bawah target 2 persen karena turunnya harga minyak mentah.
Melanjutkan perdagangan akhir pekan ini, David menilai dengan topangan redahnya risiko pasar global, IHSG diperkirakan berpeluang menguat terbatas. Menurut dia, langkah BI melonggarkan likuiditas akan menopang sentimen positif atas saham-saham sektoral yang sensitif interest-rate, seperti perbankan, otomotif, dan properti.
"Kenaikan harga minyak mentah menjadi momentum positif rebound saham berbasiskan komoditas. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.490 - 4.570 dan berpeluang menguat," katanya dalam riset yang disampaikan kepada Bareksa.
Tabel : Rekomendasi Saham 15 Januari 2015

Sumber: Riset First Asia Capital
Kisaran support IHSG di 4.460 - 4.490 dan resistant 4.550 - 4.570.
Disclaimer: Publikasi ini merupakan pandangan dari analis dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,49 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,86 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,26 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.