BeritaArrow iconPasar ModalArrow iconArtikel

Masalah Teknis, Bursa New York NYSE Berhenti Hampir 4 Jam

Bareksa09 Juli 2015
Tags:
Masalah Teknis, Bursa New York NYSE Berhenti Hampir 4 Jam
An NYSE official gestures after the resumption of trading following a several hour long stoppage on the floor of the New York Stock Exchange, July 8, 2015. REUTERS/Lucas Jackson

Volume perdagangan pada Rabu hanya separuh biasanya

Bareksa.com - Bursa Efek New York (NYSE) terpaksa menghentikan sementara perdagangan selama beberapa jam pada Rabu (8 Juli 2015) karena masalah teknis. Penghentian perdagangan itu merupakan kendala terbesar pasar finansial dalam dua tahun terakhir, yang semakin membuat pusing investor setelah kejatuhan pasar saham China dan krisis Yunani.

Bursa yang dijalankan oleh afiliasi Intercontinental Exchange Inc itu kembali dibuka pada pukul 3:10 sore waktu setempat setelah berhenti sejak 11:30 pagi. Otoritas NYSE menyatakan penghentian itu karena masalah teknis internal dan bukan hasil kejahatan cyber. Sementara itu bursa lain termasuk NYSE Arca dan NYSE Amex/Arca Options, dan Nasdaq tetap berjalan normal.

"Ini bukan hari yang baik, dan saya merasa tidak enak kepada nasabah yang harus menghadapi penghentian ini," ujar Presiden Direktur NYSE Thomas Farley seperti dikutip CNBC.

Promo Terbaru di Bareksa

Data statistik dari BATS Global Markets menunjukkan NYSE menangani 6,12 persen dari volume saham di AS selama h Rabu, yang sebagian besar terjadi setelah pasar dibuka kembali. Angka volume itu tidak sampai separuh dari rata-rata 13,4 persen selama bulan lalu.

Pelaku pasar menanti pembukaan kembali dengan cemas karena sebagian besar bisnis NYSE terjadi ketika para manajer investasi memasukkan order yang terjadi tepat pada saat pasar terpaksa tutup untuk memastikan harga pada akhir hari.

Namun, banyak pelaku pasar mengatakan tidak masalah saat sistem NYSE berhenti sesaat. Pasalnya, ada 11 bursa efek di AS termasuk yang dijalankan oleh Nasdaq OMX Group dan BATS, bersama dengan lebih dari tempat perdagangan saham pribadi. Oleh sebab itu, perdagangan saham-saham yang tercatat di NYSE tidak terhenti.

"Ini merupakan satu kasus langka ketika beberapa bursa yang terpisah ternyata ada tujuannya juga," ujar Dave Nadig, direktur FactSet Research Systems, seperti dikutip Reuters. "Jika hal ini terjadi di London Stock Exchange, kita hanya bisa duduk memandangi layar kosong."

Gangguan Teknis

NYSE sebenarnya telah mengalami masalah teknis bahkan sebelum pasar dibuka Rabu pagi. Permasalahannya konektivitas yang mungkin menghalangi nasabah untuk mendapatkan informasi mengenai order (pesanan) terhadap 220 saham.

Gangguan yang disebut glitch tersebut datang pada hari yang sama ketika maskapai United Airlines juga mengalami masalah komputer sehingga terpaksa menunda semua penerbangan selama dua jam. Selain itu, halaman depan situs web Wall Street Journal sementara juga tidak bisa diakses.

Departemen Pertahanan Dalam Negeri AS mengatakan tidak ada tanda masalah di NYSE dan United Airlines bersumber dari aktivitas kejahatan. Pengawas Bursa Efek (SEC) mengatakan tengah mengawasi dengan ketat kondisi di NYSE. Gedung Putih menyatakan bahwa Presiden Barack Obama telah mengetahui masalah tersebut.

Hampir semua perdagangan di Negeri Abang Sam dilakukan secara elektronik, dan penghentian sementara NYSE menimbukan pertanyaan mengenai kecanggihan teknologi di bursa setelah sejumlah gangguan besar dalam beberapa tahun.

Masalah teknis pernah terjadi pada bursa Arca NYSE pada Maret yang mengakibatkan sejumlah exchange-traded funds (ETF) tidak dapat tersedia sementara untuk diperdagangkan. Kemudian pada Agustus 2013, perdagangan semua saham tercatat di bursa Nasdaq dibekukan selama tiga jam. Kondisi itu membuat Kepala SEC Mary Jo White harus menggelar rapat dengan para eksekutif Wall Street untuk memastikan fungsi bursa terus berjalan dan sesuai aturan.

Menurut Analis Credit Suisse Ana Avramovic, NYSE mencakup lebih dari 60 persen volume S&P pada penutupan pasar. Sebagian besar perdagangan itu terjadi saat pasar terpaksa tutup, ketika order diproses untuk para manajer investasi dan institusi.

"Kalau kami tidak memiliki semua order saat pasar sedang tutup, harga pada saat tutup pastinya tidak akurat," ujar Presiden Direktur Empire Executions Inc Peter Costa, salah satu pelaku pasar yang melakukan perdagangan di lantai NYSE.

Indeks acuan S&P ditutup turun 1,7 persen pada Rabu, karena investor masih fokus pada kejatuhan saham China dan krisis Yunani.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.314,36

Up0,41%
Up3,60%
Up0,02%
Up5,91%
Up19,01%
-

Capital Fixed Income Fund

1.764,83

Up0,56%
Up3,41%
Up0,02%
Up7,22%
Up17,48%
Up42,87%

STAR Stable Income Fund

1.915,81

Up0,53%
Up2,89%
Up0,02%
Up6,25%
Up30,81%
Up60,29%

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.757

Down- 0,19%
Up3,05%
Up0,01%
Up4,62%
Up19,15%
Up47,74%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.038,38

Up0,12%
Up2,03%
Up0,02%
Up2,94%
Down- 1,75%
-

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua