BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

TEKNIKAL HARI INI: 2 Saham Properti Rawan Koreksi Jangka Pendek

07 April 2015
Tags:
TEKNIKAL HARI INI: 2 Saham Properti Rawan Koreksi Jangka Pendek
Traders gather at the post that trades Tyson Foods on the floor of the New York Stock Exchange (REUTERS/Brendan McDermid)

Harga saham cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila memasuki area oversold

Bareksa.com - Saham PGAS, ADHI, WIKA, DGIK dan SMCB berpotensi mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa 7 April 2015. Secara teknikal berdasarkan indikator Relative Strenght Index (RSI) saham-saham tersebut berada dalam area jenuh jual (oversold). Sementara itu, beberapa saham lainnya seperti LPKR, SMRA dan BBCA patut diwaspadai untuk terkena koreksi karena mendekati area jenuh beli (overbought).

RSI adalah indikator momentum yang membandingkan besaran kenaikan dan penurunan harga saham dalam rentang nilai 0 sampai 100. Harga saham cenderung turun apabila telah memasuki area overbought dan cenderung naik apabila telah memasuki area oversold. Suatu saham bisa dikatakan overbought bila mempunyai nilai RSI di atas 70 dan oversold jika berada di bawah 30.

RSI merupakan tolak ukur sederhana dalam melihat kurva teknikal yang dapat digunakan sebagai penyaring (screening) awal dalam memilih saham-saham yang bisa dicermati untuk melakukan pembelian dan juga yang perlu diwaspadai untuk melakukan penjualan. Namun RSI hanya menunjukan kecenderungan, bukan kepastian arah gerakan harga saham kedepan. Pasalnya masih terdapat faktor lain yang mempengaruhi dari pergerakan harga saham.

Promo Terbaru di Bareksa

Perusahaan Gas Negara, Adhi Karya, Wijaya Karya, Nusa Konstruksi dan Holcim Indonesia

Saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) masih berada di area oversold RSI dengan nilai 37,33. Minggu lalu PGAS mengalami teknikal rebound dan berpotensi melanjutkan kenaikan harga dalam waktu dekat meskipun pada perdagangan kemarin saham PGAS mengalami koreksi tipis.

Nilai RSI duo BUMN konstruksi, PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) berada di level 20,82 dan 37,52. Kedua saham ini pada penutupan kemarin masih mengalami koreksi, namun untuk hari ini berpotensi berbalik arah (rebound)

Nilai RSI perusahaan konstuksi lainnya, PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK) juga terus mengalami tren penurunan. Nilai RSI untuk DGIK pada hari ini adalah 37,52 dan berpotensi rebound.

Sementara itu, nilai indikator RSI PT Holcim Indonesia (SMCB) saat ini masih berada di area oversold yakni 29,30 dan berpotensi mengalami kenaikan harga. Beberapa minggu terakhir, SMCB mengalami bullish mood sehingga berpotensi untuk rebound.

Illustration

Illustration

Illustration

Illustration

Illustration

Lippo Karawaci, Summarecon Agung dan Bank BCA

Sejak pertengahan Maret lalu, pergerakan saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengalami kenaikan yang cukup signifikan hingga berada di level 75.00 dan terus berada dalam area overbought dari RSI. Meskipun dalam kondisi bullish mode, saham ini perlu diperhatikan karena ada kemungkinan untuk berbalik arah dan terkoreksi.

Selain Lippo, saham properti PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) juga mulai mendekati area overbought dengan nilai RSI 65,08. Meskipun belum melewati batas RSI namun saham SMRA secara teknikal memiliki potensi koreksi jangka pendek

Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) telah menyentuh area overbought dari RSI dengan nilai 76,64. Saham ini telah mengalami bullish mode sejak akhir Januari lalu, dan kemungkinan akan berbalik arah karena telah menyentuh batas atas dari RSI.(al)

(Bingung Dengan Istilah Teknikal? Ini Penjelasannya)

Illustration

Illustration

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Disclaimer: Publikasi ini hanya berasal dari satu metode analisa teknikal dan tidak dimaksudkan untuk menjadi dasar keputusan investasi apapun. Investor harus menetapkan sendiri keputusan investasi sesuai dengan strategi dan tujuan investasi.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua