Pelaku Pasar Melihat Kenaikan Harga BBM Ditunda, Rupiah Dipr

Bareksa.com - Kurs tengah Bank Indonesia rupiah atas dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (28/8) hari ini diperkirakan menguat di kisaran Rp11.712 hingga Rp11.695 per dolar Amerika karena pelaku pasar menggunakan sentimen ditundanya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) saat ini untuk mengapresiasikan Rupiah.

Penundaan tersebut dianggap belum akan mengganggu aktivitas ekonomi, menurut Reza Priyambada, Sekretaris Umum Forum Komunikasi Certified Securities Analyst (FK CSA).

"Walaupun kenaikan BBM dalam riil di lapangannya tidak akan membuat ekonomi kolaps karena hanya bersifat shock teraphy sementara," ujar Reza kepada Bareksa.com.

Meski laju Euro masih melanjutkan pelemahan dan dimanfaatkan oleh Yen serta dolar AS untuk menguat, namun laju Rupiah mampu berbalik menguat. Meningkatnya laju mata uang Won dan estimasi masih akan adanya uptrend pada Australia dolar turut memberikan sentimen positif.

Laju nilai tukar rupiah mendekati level resisten Rp11.698 per dolar Amerika.

Sentimen positif saat ini memang hanya terjadi sesaat. Namun, dengan masih positifnya laju sejumlah mata uang di sekitar Asia Pasifik diperkirakan memberikan sentimen positif buat nilai tukar rupiah.

Rabu (27/8) kemarin, kurs tengah Bank Indonesia terhadap dolar AS menguat di level Rp 11.708 per dolar Amerika dibandingkan Selada (26/8) yang sekitar Rp 11.715 per dolar Amerika.

*oleh Ni Putu Kurnia Sari