BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Berita Hari Ini: OJK Minta NIM Bank Turun; Target Obligasi 6 BUMN Rp21 T

Hanum Kusuma Dewi30 November 2020
Tags:
Berita Hari Ini: OJK Minta NIM Bank Turun; Target Obligasi 6 BUMN Rp21 T
Sejumlah peserta menyimak paparan Direktur Inovasi Keuangan Digital Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Tris Yulianta sosialisasi layanan sistem elektronik pencatatan inovasi keuangan digital di ruangan OJK 'Innovation Center for Digital. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

AUM dan pengguna Tokopedia Reksadana naik; Harga minyak naik; Rekor kasus Covid-19

Bareksa.com -​ Berikut sejumlah berita dan informasi terkait ekonomi, pasar modal dan investasi yang disarikan dari berbagai media dan keterbukaan informasi, Senin, 30 November 2020.

Harga Minyak

Harga minyak mentah dunia berhasil membukukan kinerja penguatan selama 4 pekan berturut-turut didukung oleh optimisme pasar terhadap kemajuan vaksin Covid-19 menjelang pertemuan OPEC+ pada pekan pertama Desember 2020.

Berdasarkan data Bloomberg, harga minyak mentah jenis WTI untuk kontrak Januari 2021 di bursa Nymex menguat 8 persen pada pekan ini, kendati pada penutupan perdagangan Jumat (27/11/2020) ditutup di zona merah, turun 0,39 persen ke level US$45,53 per barel.

Promo Terbaru di Bareksa

Sementara itu, harga minyak jenis Brent di bursa ICE untuk kontrak Januari 2021 telah naik 9 persen sepanjang pekan ini dan parkir di level US$48,18 per barel pada penutupan perdagangan Jumat (27/11/2020), naik 0,8 persen.

Kepala Trading Minyak Eagle Commodities di London Erduan Reid mengatakan bahwa optimisme investor terhadap pasar minyak berhasil tersulut oleh perkembangan vaksin Covid-19 yang menjadi angin segar bagi prospek permintaan minyak.

Tokopedia Reksadana

Tren peningkatan dana kelolaan reksa dana memang jelas dirasakan oleh berbagai platform digital yang bertindak sebagai Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD). Salah satunya adalah Tokopedia yang menyediakan fitur transaksi reksa dana bernama Tokopedia ReksaDana.

Dalam hal transaksi produk reksa dana, Tokopedia bekerjasama dengan Syailendra Capital dan Mandiri Manajemen Investasi (MMI) sebagai Manajer Investasi (MI) dan Bareksa sebagai APERD yang telah berpengalaman, serta diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hingga saat ini, Tokopedia ReksaDana menyediakan dua pilihan produk reksa dana pasar uang yakni Syailendra Dana Kas dan Mandiri Pasar Uang Syariah Ekstra.

Data internal Tokopedia menunjukkan bahwa transaksi Tokopedia ReksaDana dalam dua tahun terakhir bertumbuh hampir 27 kali lipat. Jumlah pengguna yang terdaftar di Tokopedia ReksaDana pun bertumbuh lebih dari 57 kali lipat.

Senior Lead Fintech Tokopedia Marissa Dewi mengatakan pihaknya melihat kinerja serta potensi investasi reksa dana digital masih sangat besar bahkan di tengah pandemi. Hal ini terlihat dari tren pertumbuhan jumlah investor baru yang semakin meningkat dan kesadaran masyarakat dari berbagai latar belakang terhadap produk investasi.

Berbagai kenaikan ini didorong oleh sejumlah nilai tambah yang dihadirkan Tokopedia ReksaDana, antara lain: aman (seluruh transaksi diawasi oleh OJK), mudah (bisa dilakukan hanya lewat genggaman tangan) dan sangat terjangkau (bisa dimulai dari Rp10 ribu).

“Contohnya, lewat Tokopedia, masyarakat bisa berinvestasi emas mulai dari Rp5 ribu, juga bisa berinvestasi reksa dana mulai dari Rp10 ribu,” tuturnya dikutip Bisnis.com, 29 November 2020.

NIM Perbankan

Tren penurunan suku bunga kredit praktis membuat profitabilitas perbankan menciut. Hal ini tercermin dari net interest margin (NIM) perbankan yang menyusut menjadi 4,29 persen per September 2020. Pada Desember 2019, NIM perbankan tercatat masih sebesar 4,43 persen.

Walau sudah turun, Ketua Dewan Komisoner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso belum lama ini meminta perbankan agar menurunkan tingkat NIM. Sebab, menurut OJK, dalam situasi perlambatan ekonomi seperti sekarang, sangat wajar bila NIM menurun.

Malah, bila terjadi tren kenaikan justru sulit untuk diterima oleh masyarakat. "Dalam kondisi ini NIM tidak perlu naik. Kalau perlu diturunkan supaya (bunga) kreditnya rendah," kata Wimboh.

Beberapa bankir yang dihubungi Kontan.co.id sepakat, penurunan NIM belum sampai ke level puncaknya. Direktur Utama PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo bilang, di tengah kredit yang melambat dan kehati-hatian bank yang tinggi, secara otomatis bank memilih mencari pendapatan dari sisi fee based income.

"Bank harus lebih efisien dan mengupayakan peningkatan fee based income. Tidak ada pilihan lain," terangnya kepada Kontan.co.id, Minggu (29/11).

Makanya, perbankan termasuk Bank Panin pun terus mendorong pengembangan digital. Lewat cara itu, Herwidayatmo menyebut, banknya masih mampu menutup biaya kegiatan operasional bank yang tinggi.

Realokasi Anggaran PEN

Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional (Satgas PEN) melakukan realokasi anggaran PEN pada dua sektor, yakni perlindungan sosial dan kesehatan.

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin mengatakan realokasi anggaran dimaksudkan untuk memberikan fokus yang lebih besar pada program perlindungan sosial yang meningkat menjadi Rp234,34 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp203,90 triliun.

Selain itu, pagu anggaran sektor kesehatan juga ditingkatkan alokasinya menjadi Rp97,26 triliun dari sebelumnya Rp87,55 triliun.

"Kenaikan yang cukup besar di sektor kesehatan ini dikarenakan rencana kita untuk melakukan program vaksinasi," ujar Budi sebagaimana dikutip dari laman resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional atau #SatgasCovid19, Kamis (26/11).

Dia melanjutkan bahwa realokasi anggaran dalam program PEN digerakkan pada program-program pemulihan ekonomi yang benar-benar dapat menyerap tenaga kerja dan membuat perekonomian tetap berputar.

Rekor Kasus Covid-19

Penularan Covid-19 masih terjadi di Indonesia. Bahkan, dalam satu hari, penambahan pasien yang terinfeksi virus corona mencapai rekor tertinggi. Berdasarkan data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, pada Minggu (29/11/2020), ada 6.267 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, total kasus Covid-19 di Indonesia kini mencapai 534.266 orang, terhitung sejak diumumkannya pasien pertama pada 2 Maret 2020.

Namun, dalam sehari, pasien Covid-19 yang sembuh dan dianggap bebas dari infeksi virus corona mencapai 3.810. Pasien dinyatakan sembuh setelah pemeriksaan dengan metode polymerase chain reaction (PCR) memperlihatkan hasil negatif virus corona. Dengan demikian, total pasien Covid-19 yang sembuh per 29 November mencapai 445.793 orang sejak awal pandemi.

Di sisi lain, masih ada kabar duka dengan adanya pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Pada periode 28-29 November 2020, tercatat ada 169 pasien yang tutup usia setelah terinfeksi virus corona. Sehingga, angka kematian akibat Covid-19 di Indonesia hingga saat ini berjumlah 16.815 orang.

Obligasi Korporasi BUMN

Sebanyak enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kompak menerbitkan surat utang dengan target dana hingga Rp 21,23 triliun pada Desember 2020. Dikutip dari Investor Daily, penggalangan dana ini diharapkan mempertebal likuiditas perusahaan untuk kebutuhan modal kerja maupun pembiayaan kembali (refinancing) utang.

PT Wijaya Karya Tbk (WIKA)

  • Emisi: obligasi Rp1,5 triliun dan sukuk Rp500 miliar
  • Peringkat: A dan A Syariah dari Pefindo
  • Masa Penawaran: Ditargetkan mulai 15 Desember 2020
  • Rencana Penggunaan: Obligasi untuk pelunasan sebagian pokok Komodo Bond yang jatuh tempo 31 Januari 2021, dan sukuk untuk membiayai modal kerja proyek infrastruktur dan gedung yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah di pasar modal.
  • PUB: Bagian dari PUB Obligasi Rp4 triliun dan Sukuk mudharabah Rp1 triliun.

PT Waskita Karya Tbk (WSKT)

  • Emisi: Rp1-2 triliun dalam PUB IV tahap II
  • Target Penawaran: Januari 2021
  • Rencana Penggunaan: modal kerja sejumlah proyek baru
  • PUB: PUB IV Waskita dengan total plafon Rp4,95 triliun.

PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI)

  • Emisi: Rp3,33 triliun dalam PUB II tahap V
  • Seri dan Bunga: Seri A Rp2,21 triliun tenor 3 tahun, kupon 6,30 persen.
  • Seri B Rp1,11 triliun tenor 5 tahun, kupon 6,70 persen
  • Masa Penawaran: 4-8 Desember 2020
  • PUB: PUB II dengan total target Rp25 triliun

PT Permodalan Nasional Madani (PNM)

  • Emisi: Rp2,4 triliun dalam PUB III tahap IV
  • Seri dan Bunga: Seri A Rp87,5 miliar, tenor 1 tahun, kupon 6,5 persen
  • Seri B Rp337 miliar, tenor 3 tahun, kupon 7,75 persen
  • Seri C Rp280 miliar, tenor 5 tahun, kupon 8,75 persen
  • Sisa Rp907,2 miliar seri A, B dan C akan dijamin secara kesanggupan terbaik

PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) target emisi Rp8,5 triliun dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) target emisi Rp3 triliun. Keduanya berhasil mengantongi izin pemegang saham untuk mencairkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dari pemerintah melalui penerbitan obligasi wajib konversi.

* * *

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Empty Illustration

Produk Belum Tersedia

Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua