AUM Reksadana Terproteksi Masih Naik YTD, Ini Kinerja Top 10 MI Pengelolanya
AUM reksadana terproteksi saja yang tidak berubah, naik sekitar 0,03 persen YTD menjadi Rp150,77 triliun.

AUM reksadana terproteksi saja yang tidak berubah, naik sekitar 0,03 persen YTD menjadi Rp150,77 triliun.
Bareksa.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah menekan kinerja reksadana sejak awal tahun ini. Dana kelolaan seluruh jenis reksadana yang ditawarkan pada publik mengalami penurunan, tetapi jenis reksadana terproteksi menjadi satu-satunya yang masih naik secara sepanjang tahun berjalan ini.
Berdasarkan laporan Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2020 yang mengolah data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dana kelolaan (asset under management/AUM) industri reksadana pada akhir Maret 2020 atau kuartal I anjlok hingga 13,05 persen secara year to date (YTD) jadi Rp471,4 triliun.
Menurut jenisnya, penurunan ini dirasakan di hampir semua jenis reksadana. Dari tujuh jenis reksadana yang ditawarkan kepada publik (reksadana selain kontrak pengelolaan dana, partisipasi terbatas, discretionary fund, DIRE dan EBA), hanya jenis reksadana terproteksi saja yang tidak berubah, naik sekitar 0,03 persen YTD menjadi Rp150,77 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Grafik Pergerakan AUM dan Unit Penyertaan Reksadana Terproteksi

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2020
Sebagai informasi, reksadana terproteksi adalah jenis reksadana yang akan memproteksi 100 persen pokok investasi investor pada saat jatuh tempo. Reksadana ini memiliki jangka waktu investasi yang telah ditentukan sebelumnya oleh Manajer Investasi, tetapi dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa jaminan adanya proteksi akan pokok investasi.
Meski AUM naik, ternyata jumlah unit penyertaan reksadana terproteksi justru turun 0,25 persen secara YTD menjadi 139,8 juta unit per Maret 2020. Penurunan jumlah unit ini seiring dengan berkurangnya jumlah produk menjadi 944 produk per Maret 2020 dari 953 produk pada akhir 2019.
Kinerja dari 10 manajer investasi dengan kelolaan reksadana terproteksi terbesar hingga Maret 2020 ini ternyata bervariasi. Kesepuluh MI dengan total pangsa pasar 72 persen industri itu ada yang mengalami peningkatan dan penurunan AUM secara YTD.
Secara YTD, ada lima manajer investasi dari daftar top 10 pengelola reksadana terproteksi yang mencatatkan peningkatan AUM. Sementara itu, lima MI lainnya mengalami penurunan AUM secara YTD.
Meskipun turun 5 persen YTD, AUM reksadana terproteksi yang dikelola Batavia Prosperindo Aset Manajemen masih yang terbesar dengan nilai Rp16,98 triliun. Posisi kedua ditempati oleh Mandiri Manajemen Investasi yang mencatat AUM Rp16,49 triliun dengan kenaikan 3 persen YTD.
Peningkatan terbesar dirasakan oleh Danareksa Investment Management yang merasakan kenaikan kelolaan reksadana terproteksi sebesar 30 persen sejak awal tahun hingga Maret 2020 menjadi Rp11,54 triliun. Kemudian, Sinarmas Asset Management juga merasakan peningkatan 16 persen pada kelolaan reksadana terproteksi secara YTD menjadi Rp4,19 triliun.
MI lain yang juga merasakan peningkatan AUM reksadana terproteksi secara YTD adalah Bahana TCW Investment Management dan Syailendra Capital yang masing-masing merasakan peningkatan 8 persen dan 10 persen sejak awal tahun.
Daftar Top 10 MI Reksadana Terproteksi per Maret 2020

Sumber: Bareksa Mutual Fund Industry, Data Market - Monthly Report March 2020
Perlu diketahui, reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.
***
Ingin berinvestasi aman di reksadana yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,57 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,86 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,16 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,96 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.