BPK Sebut Kasus Jiwasraya Berisiko Sistemik, Begini Tanggapan Sucorinvest AM
MI akan semakin giat memberikan edukasi kepada masyarakat

MI akan semakin giat memberikan edukasi kepada masyarakat
Bareksa.com - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyatakan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) mengandung risiko sistemik. "Kondisi kita sekarang mengharuskan pilihan kebijakan yang berhati-hati. AJS ini besar sehingga memiliki risiko sistemik," ucap Ketua BPK Agung Firman Sampurna dalam jumpa pers bersama Kejaksaan Agung, Rabu (8/1/2020),
Seperti dikutip CNBC Indonesia, Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan PT AJS melakukan investasi yang berkualitas rendah. "Analisis tidak didasarkan data valid dan objektif. Berdekatan unrealized lost dan jual beli ditentukan dengan negosiasi tertentu dan investasi langsung yang tidak likuid dan tidak wajar," kata Agung.
Sementara itu Kejaksaan Agung menyebutkan ditemukan pada 2009-2018 Jiwasraya telah melakukan hampir 5.000 transaksi terkait investasi. Karena itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menyatakan diperlukan kehati-hatian dalam mengungkap kasus gagal bayar.
Promo Terbaru di Bareksa
"Saya tidak ingin gegabah dan teman-teman di BPK juga sangat membantu kami," kata Burhanuddin.
Soal temuan ribuan transaksi dan masih mengutip sumber yang sama, Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan saat ini pihaknya sedang melakukan identifikasi apakah ada kecurangan atau tidak. "5.000 Transaksi itu yang seluruhnya sedang kita identifikasi apakah ada kecurangan atau tidak. Jadi jangan khawatir, itu yang sedang kami dalami," kata Jaksa Agung ST Burhanuddin.
Kejagung optimistis bisa mengumumkan kepada publik dalam dua bulan ke depan perihal siapa dalang dibalik dugaan kasus korupsi AJS. "Dalam waktu 2 bulan Insya Allah sudah diketahui siapa pelakunya yang betul-betul. Karena jujur, ini kasus yang cukup besar," lanjut Burhanuddin.
OJK hingga BEI
Ketua BPK Agung Firman Sampurna mengatakan dalam melakukan investigasi pihaknya juga akan memeriksa ada tidaknya celah regulasi yang menyebabkan Jiwasraya bisa gagal bayar.
"Yang jelas semua terkait dengan kasus asuransi masuk lingkup pemeriksaan kita. Jadi saya tidak mengatakan celah regulasi dimanfaatkan, itu semua kami lakukan pemeriksaan investigasi. Itu semua Jiwasraya-nya, Bursa Efeknya, OJK, atau BUMN," kata Agung.
Ia melanjutkan, Kejaksaan Agung juga akan memeriksa terkait ada atau tidaknya pelanggaran hukum yang dilakukan dalam kasus gagal bayar Jiwasraya.
"Kalau ada perbuatan melawan hukum yang jelas terhadap pihak-pihak yang terlibat akan segera kami sampaikan ke aparat penegak hukum. Aparat penegak hukum sedang bekerja. Dia ngambil semua berkas yang ada pada saat kita di sini. Teman-teman Kejaksaan sedang mengumpulkan semuanya," lanjut Agung.
Tanggapan MI
Menanggapi hal ini, Jemmy Paul Wawointana, Direktur Utama PT Sucorinvest Asset Management mengatakan pihaknya akan makin giat dalam melakukan edukasi kepada investor tentang pasar modal dan reksadana. Hal itu sebagai langkah Sucorinvest menyikapi potensi kekhawatiran investor untuk berinvestasi menyusul adanya kasus Jiwasraya.
Menurutnya, sangat mungkin kasus Jiwasraya memberikan pengaruh kepada dunia investasi di Indonesia khususnya soal kepercayaan masyarakat menjadi investor.
"Iya sangat mungkin karena sangat mempengaruhi tingkat likuiditas pasar mengingat jumlah default dari total investasi yang bermasalah, tentu saja pasar modal akan sedikit berpengaruh," lanjutnya.
Nah untuk mengantisipasi hal tersebut, Jemmy mengatakan pihaknya akan semakin giat dalam memberikan edukasi bagi investor khususnya perihal potensi keuntungan dan juga risikonya.
(AM)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.