Gaji PNS akan Naik 5 Persen, Ini Hasilnya Jika Ditabung di Reksadana

Bareksa.com – Pegawai Negeri Sipil (PNS) bisa tersenyum lebar setelah pemerintah memastikan akan menaikkan gaji hingga 5 persen pada April nanti. Bahkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah memastikan Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Pemerintah (PP) terkait penaikan gaji PNS tersebut.

Sebelum masuk ke PP terbaru itu, ada baiknya kita lihat lagi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil. Hingga saat ini, besaran gaji pokok PNS masih sama dengan tahun 2015.

Dalam peraturan itu disebutkan, gaji pokok PNS jabatan terendah atau golongan IA dengan masa kerja 0 tahun ialah Rp1.486.500. Kemudian untuk golongan IIIA dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp2.456.700. Sedangkan untuk golongan tertinggi PNS atau golongan IVE masa kerja 32 tahun sebesar Rp5.620.000.

Dari gaji pokok tersebut, maka penaikan 5 persen sesuai dengan keputusan pemerintah bisa dihitung secara kasar. Untuk gaji pokok golongan IA dengan masa kerja 0 tahun ialah Rp1.486.500, kemudian bila ditambah 5 persen yang sebesar Rp74.325 akan menjadi Rp1.560.825.

Selanjutnya, untuk gaji pokok golongan IIIA dengan masa kerja 0 tahun sebesar Rp2.456.700, kemudian ditambahkan 5 persen yang sebesar Rp122.835 akan menjadi Rp2.579.535.

Kemudian, untuk gaji pokok PNS jabatan tertinggi atau golongan IVE Rp5.620.000, kemudian ditambahkan 5 persen Rp281.000 akan menjadi Rp5.901.000.

Jangan Lupa Investasi

Bagi kamu yang saat ini berstatus PNS, jangan sampai terlena dengan naiknya pemasukkan dari gaji. Terlebih jika sampai tidak menyisihkan sebagiannya untuk kebutuhan investasi agar sehat secara finansial di masa mendatang.

Saat ini, sudah cukup banyak instrumen investasi yang bisa kamu pilih mulai dari emas, properti, hingga instrumen investasi di pasar modal seperti saham, obligasi atau surat utang maupun reksadana.

Mengutip sikapiuangmu.ojk.go.id, kamu sebagai PNS bisa memulai tahap investasi dengan menyisihkan 10 persen dari penghasilan. Tapi yang perlu kamu cermati, ubah terlebih dahulu pola pengeluaran dengan mengurangi kebutuhan tidak pokok.

Misalnya saja dalam satu bulan penghasilan kamu bisa mencapai Rp5.000.000, maka dana investasi yang harus kamu sisihkan adalah Rp500.000. Dengan nilai sebesar itu, maka salah satu instrumen investasi yang bisa kamu pilih adalah reksadana.

Berinvestasi Reksadana

Investasi reksadana jadi salah satu investasi yang tidak membutuhkan banyak biaya. Saat ini saja, sudah banyak produk reksadana yang bisa kamu beli mulai dari Rp10.000 per unit saja. Artinya, dengan uang Rp500.000, kamu sudah bisa memiliki 50 unit reksadana.

Tapi dalam berinvestasi reksadana, kamu tentunya harus tahu bahwa diversifikasi alias memiliki tidak hanya satu produk merupakan salah satu strategi untuk menghasilkan keuntungan yang optimal. Agar dapat lebih memahami bagaimana investasi reksadana ini, mari lihat simulasi reksadana di marketplace Bareksa.

Satu hal lain, bagi kamu yang baru pertama kali berinvestasi reksadana, maka reksadana jenis pasar uang bisa jadi pilihan. Di Bareksa, salah satu reksadana pasar uang yang secara year to date tumbuh baik dengan return 1,48 persen adalah reksadana Sucorinvest Money Market.

Reksadana pasar uang bisa jadi pilihan investasi karena karakternya jangka pendek atau berkisar 1 tahun dan punya risiko minim ketimbang reksadana lainnya.

Simulasi Reksadana Pasar Uang Sucorinvest Money Market

Sumber: Bareksa.com

Dari simulasi di atas kamu bisa lihat bagaimana investasi reksadana memberikan keuntungan yang cukup baik. Dengan kamu rajin menyisihkan dana Rp500.000 setiap bulan, maka dalam satu tahun uang kamu bisa mencapai Rp7.213.603 yang terdiri dari toal investasi Rp7.000.000 dan return Rp213.603 atau 3,05 persen.

Tertarik untuk menyisihkan sebagian dana kamu untuk investasi reksadana? Ayo mulai di Bareksa saja.

Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.

Reksadana juga diartikan sebagai salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.

Untuk mempelajari lebih lanjut soal menabung di reksadana, baca ini : Tips Menabung di Reksadana Agar Tujuan Investasi Dapat Tercapai

(AM)

***

Ingin berinvestasi di reksadana?

- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Pilih reksadana, klik tautan ini
- Belajar reksadana, klik untuk gabung di Komunitas Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksadana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksadana.