Harga Saham Rp275, Ini Rincian Jadwal IPO SOS Indonesia

Bareksa.com – Perusahaan jasa outsourcing atau alih daya PT Shield On Service Tbk resmi menetapkan harga penawaran saham untuk gelaran initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia. Harga saham perusahaan yang biasa dikenal dengan nama SOS Indonesia ini ditetapkan Rp275 per saham.

Merujuk pengumuman Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hari ini, Jumat, 26 Oktober 2018, SOS Indonesia melepas 150 juta saham. Dengan begitu, perseroan berpotensi meraup dana hingga Rp 41,25 miliar.

Bersamaan dengan saham perdana, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang menyertai saham baru perseroan sebanyak 30 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka penawaran umum perdana saham ini disampaikan.

Waran Seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham baru yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada tanggal penjatahan.

Setiap pemegang satu saham baru perseroan berhak memperoleh satu Waran Seri I di mana setiap satu Waran Seri I memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 satu saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portepel. Waran Seri I yang diterbitkan mempunyai jangka waktu pelaksanaan selama lima tahun.

Adapun harga pelaksanaan waran SOS Indonesia adalah Rp340.

Sebagai tambahan informasi, dalam pelaksanaan IPO ini, SOS Indonesia telah menunjuk PT Sinarmas Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

Untuk mengetahui lebih lanjut rencana IPO SOS Indonesia, berikut adalah jadwalnya berdasarkan data KSEI :

Sumber: KSEI

Sementara itu, perseroan telah mengantongi kontrak Rp600 miliar dari 1.500 kontrak yang sedang digarap. Hingga akhir tahun ini, perseroan berharap bisa mengantongi kontrak total Rp800 miliar.

Sekadar informasi, SOS Indonesia merupakan perusahaan yang menyediakan tenaga pekerja outsourcing di bidang cleaning service, parking, security dan jasa profesional. Saat ini perusahaan sudah mempekerjakan 15.000 ahli daya di seluruh Indonesia dengan market share 15 persen.

(AM)