Saham HMSP Turun 20,67 Persen dalam Dua Pekan, Sudah Murah?

Bareksa.com - PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) mencatatkan kinerja yang cenderung melambat sepanjang kuartal pertama 2018. Hal tersebut tercermin dari capaian laba kotor sebesar Rp5,49 triliun sepanjang tiga bulan pertama tahun ini, atau turun 5,3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp5,80 triliun.

Berdasarkan laporan keuangannya, penurunan laba kotor tersebut akibat kenaikan beban pokok menjadi Rp17,63 triliun dari Rp16,76 triliun. Sementara itu, HMSP juga mencatatkan penurunan sebesar 8,53 persen pada pos laba sebelum pajak sebesar Rp3,97 triliun, dari periode sebelumnya sebesar Rp4,34 triliun.

Alhasil, laba bersih yang didistribusikan ke entitas induk juga ikut terseret turun menjadi Rp3,03 triliun, atau turun 7,90 persen dibandingkan laba bersih periode sebelumnya sebesar Rp3,29 triliun.

Kapitalisasi Pasar Anjlok

Sementara itu jika dilihat dalam dua minggu terakhir atau sejak 20 April lalu, harga saham HMSP telah terdepresiasi sekitar 20,67 persen. Hal tersebut berdampak pada tergerusnya nilai kapitalisasi pasarnya yang merosot tajam hingga Rp100,03 triliun dalam periode tersebut, sekaligus menggeser posisinya ke peringkat tiga dari sebelumnya di puncak saham dengan kapitalisasi terbesar di Bursa Efek Indonesia.

Adapun pada penutupan perdagangan Kamis, 3 Mei 2018 harga saham HMSP ditutup pada level Rp 3,300 per saham. HMSP ditransaksikan sebanyak 6.035 kali dengan nilai transaksi mencapai Rp 150,40 miliar.

Arus keluar (outflow) investor asing pada saham ini terlihat masih cukup deras, di mana pada perdagangan kemarin investor asing membukukan net sell sebesar Rp49,45 miliar. Alhasil, sejak 20 April lalu total investor asing telah keluar dari saham ini sebesar Rp220,66 miliar.

Harga HMSP tergolong Murah

Apabila dilihat secara valuasinya, dengan harga Rp 3.300 pada penutupan perdagangan kemarin, price earning ratio (PER) HMSP saat ini berada di angka 31,7 kali. Untuk mengetahui apakah harga saham tersebut tergolong mahal atau murah, dapat digunakan historikal PER perusahaan untuk membandingkannya.

Sekedar informasi, PER adalah suatu ukuran dasar dalam analisis fundamental yang mengukur perbandingan harga saham perusahaan dengan laba bersih per saham perusahaan.

PER yang semakin tinggi menunjukkan harga suatu saham yang semakin mahal. Begitupun sebaliknya, ketika PER semakin rendah menandakan harga suatu saham yang semakin murah.

Sumber : Laporan Tahunan HMSP, diolah Bareksa

Berdasarkan tabel tersebut, dapat dilihat bahwa historikal PER HMSP dalam 5 tahun terakhir sebesar 34,64 kali. Apabila dibandingkan dengan PER saat ini yang berada di angka 31,70 kali, maka dapat dikatakan bahwa saham HMSP saat ini telah tergolong undervalue atau cukup murah dengan diskon sekitar 8,49 persen. (hm)

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.