Laba Kuartal I-2018 Stagnan, Berapa Harga Wajar Saham GGRM?
Emiten rokok ini mencatat laba bersih Rp1,892 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2018

Emiten rokok ini mencatat laba bersih Rp1,892 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2018
Bareksa.com - PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mencatatkan kinerja yang cenderung melambat sepanjang kuartal pertama 2018. Emiten rokok ini mencatat laba bersih sebesar Rp1,892 triliun sepanjang tiga bulan pertama 2018, atau mengalami kenaikan tipis 0,16 persen dari Rp1,889 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Pada tiga bulan pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan pendapatan naik 10,5 persen menjadi Rp21,98 triliun dari Rp19,97 triliun. Seiring dengan naiknya pendapatan, biaya pokok penjualan juga naik menjadi Rp17,57 triliun dari Rp15,57 triliun. Laba kotor sebesar Rp4,41 triliun dari Rp4,4 triliun.
Pada periode tiga bulan pertama tahun ini, perseroan mencatat laba kurs (bersih) sebesar Rp3,18 miliar dari rugi kurs Rp6,14 miliar.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun laba usaha turun menjadi Rp2,72 triliun dari Rp2,77 triliun. Beban bunga juga turun menjadi Rp194,82 miliar dari Rp233,68 miliar. Sementara laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp2,531 triliun dari Rp2,534 triliun.
Adapun dengan pencapaian laba bersih perseroan kuartal pertama ini sebesar Rp1,89 triliun, laba bersih per saham (earning per share/EPS) GGRM mencerminkan nilai Rp983 per saham.
Harga Wajar GGRM
Bareksa mencoba untuk menghitung harga wajar GGRM dengan sebuah metode sederhana yakni relative valuation berbasis Price Earning Ratio (PER) yakni perbandingan harga saham (Price) terhadap laba per lembar saham (Earning per Share / EPS).
Langkah pertama adalah menentukan EPS, yang dihitung secara tahunan. EPS tahunan berbeda definisinya dengan EPS kuartalan. Misalkan EPS tahun 2017 adalah keuntungan per lembar saham selama periode 1 Januari – 31 Desember 2017, sementara EPS kuartal I tahun 2018 hanya menunjukkan keuntungan selama 1 Januari – 31 Maret 2018.
EPS Kuartal I adalah untuk periode laporan keuangan 1 Januari – 31 Maret 2018. Untuk mendapatkan data EPS Tahunan berarti harus menambahkan EPS Kuartal 1 2018 dengan EPS Tahunan 2017. Namun penambahan ini akan menyebabkan periode EPS menjadi lebih dari 1 tahun, yaitu dari 1 Januari 2017 – 31 Maret 2018. Untuk itu perlu dikurangi lagi dengan EPS Kuartal 1 2017. Adapun secara matematis, dapat digambarkan sebagai berikut.
EPS Annualized Kuartal 1 Tahun 2018
= EPS Q1 2018 + EPS Tahunan 2017 – EPS Q1 2017
= (1 Jan – 31 Maret 2018) + (1 Jan – 31 Des 2017) – (1 Jan – 31 Maret 2017)
= Rp 983 + Rp 4.030 – Rp 982
= Rp 4.031
Setelah mendapatkan angka EPS yang disetahunkan tersebut, langkah berikutnya adalah menentukan angka PER untuk mendapatkan harga wajar GGRM.

Adapun PER yang dapat digunakan untuk mencari harga wajar tersebut dapat menggunakan rata-rata PER dalam lima tahun terakhir. Adapun rata-rata PER GGRM selama periode 2013 hingga 2017 diperoleh angka sebesar 19,18 kali.
Langkah terakhir adalah mengalikan EPS yang disetahunkan tadi dengan rata-rata PER dalam lima tahun terakhir. Sebelumnya persamaan PER adalah sebagai berikut.

Berdasarkan persamaan tersebut dapat kita modifikasi untuk mencari harga wajar dengan persamaan sebagai berikut.

Oleh karena itu, harga wajar GGRM berdasarkan relative valuation berbasis PER yaitu diperoleh hasil sebesar Rp 77.325 (19,18 x Rp 4.031). Apabila dibandingkan dengan penutupan Jumat 27 April 2018 di level Rp67.800, maka dapat dikatakan harga saham GGRM saat ini sudah tergolong undervalued sekitar 14,06 persen. (hm)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.