Analisa Teknikal dan Fundamental ADHI : Sinyal Kenaikan Saham Ini Cukup Kuat
Saham ADHI kemarin ditutup melonjak 5,17 persen dengan berakhir di level Rp2.440 per saham

Saham ADHI kemarin ditutup melonjak 5,17 persen dengan berakhir di level Rp2.440 per saham
Bareksa.com - Harga saham PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) pada perdagangan Kamis, 8 Maret 2018 ditutup melonjak 5,17 persen dengan berakhir di level Rp2.440 per saham. Saham ADHI ditransaksikan sebanyak 2.115 kali dengan nilai transaksi Rp54,8 miliar.
Berdasarkan aktivitas broker summary, anggota bursa yang menempati jajaran top buyer atau sebagai pembeli terbanyak saham ADHI antara lain Sinarmas Sekuritas (DH) dengan nilai pembelian Rp6,89 miliar, kemudian Indo Premier Sekuritas (PD) Rp6,72 miliar, dan Maybank Kim Eng Sekuritas (ZP) Rp5,06 miliar.
Saham ADHI menjadi saham BUMN konstruksi yang naik paling tajam pada perdagangan kemarin, yang biasanya saham dalam sektor tersebut selalu beriringan naik dengan rentang kenaikan yang tak berbeda jauh.
Promo Terbaru di Bareksa
Namun pada perdagangan kemarin, saham-saham lain satu sektor dengan ADHI hanya mencatatkan kenaikan tipis yakni PTPP dan WIKA yang masing-masing mengalami menguat 1,37 persen dan 0,27 persen, sementara itu WSKT justru terkoreksi -1,09 persen.
Lonjakan yang terjadi pada saham ADHI tak lepas dari sentimen positif yaitu mengenai pembayaran tahap pertama proyek pengerjaan kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jabodebek oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) (KAI).
Pembayaran itu sebelumnya sempat tertunda dari tenggat waktu yang telah ditetapkan, tepatnya pada tanggal 22 Februari lalu. Adapun besaran dana yang diterima ADHI dari KAI sebesar Rp3,4 triliun yang akhirnya dibayarkan kemarin, 8 Maret 2018.
Analisis Fundamental ADHI

Menurut analisis Bareksa, secara fundamental, perusahaan konstruksi pelat merah ini membukukan kinerja cukup positif sepanjang 2017 dengan memperoleh laba bersih Rp526 miliar, atau melonjak 68 persen dari 2016 yang sebesar Rp313 miliar.
Kenaikan laba bersih tersebut tak lain ditopang oleh top line perusahaan yakni pendapatan yang mengalami kenaikan 36,61 persen dari sebelumnya Rp11,06 triliun pada 2016, menjadi Rp15,11 triliun pada 2017.
Selain itu, perusahaan juga berhasil meningkatkan margin laba bersihnya pada 2017 menjadi 3,44 persen, dari sebelumnya 2,83 persen pada 2016. Hal tersebut menandakan adanya peningkatan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profitabilitas) menjadi semakin baik.
Kemudian pembayaran tahap pertama proyek LRT juga akan membantu likuiditas perusahaan semakin lancar untuk membiayai berbagai proyek yang dikerjakannya,terutama proyek LRT itu sendiri yang membutuhkan dana sangat besar senilai Rp31 triliun.
Analisis Teknikal ADHI

Sumber : Bareksa
Berdasarkan analisis Bareksa, secara teknikal, candle saham ADHI pada perdagangan kemarin membentuk bullish candle dengan body cukup panjang menandakan saham ini bergerak dalam rentang yang cukup lebar. Selain itu, sebenarnya ADHI sempat break out resisten di level Rp2.500 meskipun belum berhasil bertahan di level tersebut.
Volume juga terlihat mulai mengalami peningkatan menandakan adanya aksi beli cukup besar pada saham ini. Indikator relative strength index (RSI) mulai menunjukkan pergerakan positif menandakan sinyal kenaikan saham ini masih cukup kuat.
Secara tren, ADHI masih dalam fase uptrend cukup baik meskipun beberapa hari yang lalu sempat bergerak di bawah garis MA 20, namun kemarin telah berhasil ditutup di atas level tersebut. Support kuat saham ADHI berada di garis MA 60 di level Rp2.150 per saham. (AM)
DISCLAIMER
Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui saham mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami kinerja keuangan saham tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,57 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,86 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,16 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,96 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.