BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

DBS Bank Prediksi Investasi Tumbuh Lebih Baik dan Topang Ekonomi di 2018

06 Februari 2018
Tags:
DBS Bank Prediksi Investasi Tumbuh Lebih Baik dan Topang Ekonomi di 2018
Calon konsumen berbelanja di sebuah pusat perbelanjaan di Semarang, Jawa Tengah, Selasa (23/1). Menurut Menko Perekonomian Darmin Nasution, penetrasi ekonomi digital dalam lima tahun terakhir dinilai langsung memberikan pengaruh terhadap sektor perdagangan dan ritel. (ANTARA FOTO/R. Rekotomo)

Ekonomi tahun ini diperkirakan tumbuh 5,3 persen

Bareksa.com - Economist Group Research DBS Bank, Gundy Cahyadi, menyebut pertumbuhan investasi yang kuat sekali lagi memimpin pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) secara keseluruhan di kuartal IV 2017. Proyek infrastruktur pemerintah kemungkinan akan tetap mendukung prospek pertumbuhan tahun ini.

Bahkan, lanjut Gundy, jika harga komoditas tetap pada level saat ini maka pihaknya memperkirakan pertumbuhan investasi secara luas basisnya akan lebih baik tahun ini dengan kemungkinan dampak spillover positif terhadap konsumsi rumah tangga. Upaya pemerintah menggenjot konsumsi rumah tangga menjadi penting.

"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB secara keseluruhan sebesar 5,3 persen di 2018," kata Gundy, Selasa, 6 Februari 2018.

Promo Terbaru di Bareksa

Di sisi lain, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia di 2017 yang diukur berdasarkan PDB atas dasar harga berlaku mencapai Rp13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp51,89 juta atau USD3.876,8.

Ekonomi Indonesia pada 2017 tumbuh 5,07 persen lebih tinggi dibandingkan dengan capaian di 2016 yang sebesar 5,03 persen.

"Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha informasi dan komunikasi 9,81 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa 9,09 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto.

Kinerja Ekonomi Kuartal IV 2017

Ekonomi Indonesia triwulan IV 2017 bila dibandingkan triwulan IV 2016 (yoy) tumbuh 5,19 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha jasa perusahaan 9,25 persen. Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen ekspor barang dan jasa 8,5 persen.

Sementara itu, ekonomi Indonesia di kuartal IV 2017 bila dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (q-to-q) mengalami kontraksi 1,7 persen. Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada lapangan usaha pertanian, kehutanan, dan perikanan yang mengalami kontraksi 21,6 persen. Dari sisi pengeluaran disebabkan oleh penurunan ekspor neto.

Adapun struktur ekonomi Indonesia secara spasial di 2017 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Kelompok provinsi di Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 58,49 persen, diikuti oleh Sumatera 21,66 persen, dan Kalimantan 8,2 persen.

Indeks Tendensi Bisnis

Di sisi lain, Suhariyanto menambahkan, Indeks Tendensi Bisnis (ITB) pada triwulan IV 2017 sebesar 111,02 menunjukan kondisi bisnis secara umum masih tumbuh walaupun optimisme pelaku bisnis lebih rendah dibandingkan dengan triwulan sebelumnya (ITB triwulan III-2017 sebesar 112,39). Optimisme pelaku bisnis terjadi pada seluruh kategori lapangan usaha.

"Meskipun tidak setinggi pada triwulan IV, perbaikan kondisi bisnis dan optimisme pelaku bisnis diperkirakan masih akan dirasakan pada triwulan I 2018. Hal ini tercermin dari angka ITB sebesar 108,6," tuturnya.

Secara umum konsumen masih merasakan optimisme pada triwulan IV 2017 (nilai indeks sebesar 107) walau tidak setinggi optimisme pada triwulan III 2017 (nilai indeks 109,42). Hal ini menunjukkan kondisi ekonomi konsumen masih mengalami perbaikan.

Indeks tendensi konsumen (ITK) mendatang sebesar 101,35 menunjukkan kondisi ekonomi konsumen diperkirakan masih mengalami perbaikan pada triwulan I 2018 walau dengan optimisme konsumen yang mendekati stagnan dan lebih rendah jika dibandingkan triwulan IV 2017 (ITK sebesar 107). (K03/AM)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,57

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,86

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,16

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,96

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua