Harga Saham Terus Naik, Apakah BBCA akan Stock Split?
BBCA punya sejarah tiga kali stock split yakni pada 2001, 2004 dan 2008

BBCA punya sejarah tiga kali stock split yakni pada 2001, 2004 dan 2008
Bareksa.com – Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) terus menunjukkan pertumbuhan di setiap tahunnya. Bahkan, saat ini menjadi level tertinggi sejak IPO pada 31 Mei 2000.
Jika mengacu pada harga perdana saham BBCA Rp 1.400, maka hingga 27 Juli 2017 saat harganya Rp 18.800, maka return saham BBCA telah mencapai 1.242,86 persen. Sementara untuk tahun ini saja, return saham BBCA mencapai 21,29 persen dari Rp 15.500 pada akhir 2016.
Sementara pada sesi I perdagangan hari ini (Jumat, 28 Juli 2017), saham BBCA sempat menyentuh rekor baru Rp 19.000 sebelum akhirnya ditutup melemah 0,27 persen ke Rp 18.750.
Promo Terbaru di Bareksa
Sedikit mengingat sejarah pergerakannya, saham BBCA sudah tiga kali melaksanakan pemecahan nilai nominal saham (stock split) yakni pada 14 Mei 2001, 8 Juni 2004, dan 28 Januari 2008. Pada 2004 misalnya, BBCA memecah nilai saham dengan rasio 1:2.
Saat itu, saham BBCA yang berada pada level Rp 3.500 menjadi Rp 1.750 setelah stock split. Begitu juga pada 2008 silam. Saham BBCA yang menyentuh Rp 7.200 dipecah dengan rasio 1:2 menjadi Rp 3.600. Artinya, sejak stock split terakhir hingga 27 Juli 2017, saham BBCA telah naik 422,22 persen.
Grafik: Pergerakan Saham BBCA Setelah Stock Split 25 Januari 2008

Sumber: Bareksa.com
Menanggapi harga saham BBCA yang terus meningkat, Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menilai belum memikirkan atau memiliki rencana untuk melakukan stock split kembali. Dia bilang, jika stock split biasanya harga saham BBCA akan kembali mahal lagi.
“Jadi lebih baik biarkan saja bertumbuh. Kalau stock split nantinya saham BBCA justru semakin mahal,” ucap Jahja di Jakarta, Kamis, 27 Juli 2017.
Analis Recapital Sekuritas Indonesia Kiswoyo Adi Joe berpendapat, level harga saham BBCA saat ini masih murah. Dengan begitu, Kiswoyo juga setuju bahwa BBCA tidak perlu melakukan stock split. “Kalau sudah di atas Rp 20 ribu, barulah perlu (stock split),” ujar Kiswoyo kepada Bareksa, Jumat, 28 Juli 2017.
Kiswoyo memperkirakan, harga saham BBCA bisa menyentuh Rp 20 ribu sebelum akhir tahun ini. Sementara support level saham BBCA ada pada kisarn Rp 18.500.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,49 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,86 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,26 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.