BBCA Klarifikasi Isu Akuisisi Rp5 Triliun & Utang Rp60 Triliun ke Negara yang Heboh di Media
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membantah isu akuisisi Rp5 triliun dan tudingan memiliki utang Rp60 triliun ke negara. Simak klarifikasi resmi BCA.

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membantah isu akuisisi Rp5 triliun dan tudingan memiliki utang Rp60 triliun ke negara. Simak klarifikasi resmi BCA.
Bareksa.com - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) resmi memberikan tanggapan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait pemberitaan di media massa mengenai akuisisi saham BCA oleh Grup Djarum, serta isu utang BCA kepada negara. Klarifikasi ini tertuang dalam surat resmi bernomor 0196/CORSEC/2025, tertanggal 20 Agustus 2025, yang ditujukan kepada Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, dan Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2, Adi Pratomo Aryanto.
I Ketut Alam Wangsawijaya, Corporate Secretary BBCA menegaskan informasi mengenai pembelian 51% saham BCA dengan nilai sekitar Rp5 triliun adalah tidak benar. Tuduhan tersebut dianggap menyesatkan karena nilai pasar BCA saat itu disebut-sebut mencapai Rp117 triliun. Faktanya, angka Rp117 triliun yang sering muncul dalam narasi publik sebenarnya merujuk pada total aset BCA, bukan nilai pasar perusahaan.
“Nilai pasar ditentukan oleh harga saham perusahaan di Bursa Efek, dikalikan dengan jumlah total saham yang beredar. Seiring BCA yang sudah melaksanakan Initial Public Offering (IPO) pada tahun 2000, maka harga saham BCA terbentuk berdasarkan mekanisme pasar,” I Ketut Alam Wangsawijaya seperti dikutip dalam keterbukaan informasi BEI (20/8).
Promo Terbaru di Bareksa
Dia menjelaskan, pada saat proses strategic private placement dilakukan, nilai pasar BCA didasarkan pada harga saham rata-rata di Bursa Efek Indonesia yang hanya sekitar Rp10 triliun, bukan Rp117 triliun seperti yang diberitakan. Angka inilah yang kemudian menjadi acuan dalam valuasi transaksi, termasuk akuisisi 51% saham oleh konsorsium FarIndo yang memenangkan tender secara resmi dan transparan di bawah pengawasan pemerintah melalui BPPN (Badan Penyehatan Perbankan Nasional).
BCA juga membantah isu yang menyebutkan perseroan memiliki utang kepada negara Rp60 triliun yang harus diangsur Rp7 triliun setiap tahun. BBCA menegaskan klaim tersebut tidak benar. Di dalam neraca keuangan, BBCA justru tercatat memiliki aset obligasi pemerintah senilai Rp60 triliun. Seluruhnya telah diselesaikan pada tahun 2009 sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku.
“Demikian penjelasan yang dapat kami sampaikan,” pungkas I Ketut Alam Wangsawijaya.
Sepekan terakhir, saham BBCA 5,03% jadi Rp8.500 per Kamis (20/8) pukul 14.12 WIB. Salah satu sentimen negatif yang menekan saham bank swasta nomor wahid Tanah Air ialah soal isu utang Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) tersebut yang belakangan ramai diberitakan.
Kasus ini berawal dari krisis 1997 saat BCA menerima BLBI senilai Rp31,99 triliun untuk meredam rush. Pemerintah kemudian menyita saham BCA sebagai pelunasan, namun saat 51% saham BCA dijual pada 2002 hanya senilai Rp10 triliun, muncul dugaan kerugian negara hingga Rp78 triliun.
Investasi Saham di Bareksa
Super app investasi, Bareksa telah meluncurkan fitur Bareksa Saham bekerja sama dengan PT Ciptadana Sekuritas Asia pada Kamis (9/11/2023), di Jakarta. Fitur investasi saham ini melengkapi pilihan produk investasi di Bareksa sebelumnya, yakni reksadana, Surat Berhaga Negara hingga emas. Peluncuran fitur saham seiring target Bareksa mewujudkan misi menjadi satu aplikasi untuk semua investasi.
Dengan begitu, nasabah atau investor Bareksa bisa berinvestasi di beragam instrumen investasi dalam satu genggaman tangan di layar ponsel melalui aplikasi Bareksa. Pengguna bisa berinvestasi sesuai kebutuhan dan profil risikonya guna mencapai target keuangan atau kemerdekaan finansialnya.
(AM)
***
Ingin berinvestasi aman di saham dan reksadana secara online yang diawasi OJK?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli saham klik tautan ini
- Beli reksadana, klik tautan ini
- Beli emas, klik tautan ini
- Download aplikasi Bareksa di App Store
- Download aplikasi Bareksa di Google Playstore
- Belajar investasi, klik untuk gabung Komunitas Bareksa di Facebook. GRATIS
DISCLAIMER
Investasi saham mengandung risiko dan seluruhnya menjadi tanggung jawab pribadi. Bareksa membuat informasi ini dari materi dan sumber-sumber terpercaya, serta tidak dipengaruhi pihak manapun. Informasi ini bukan merupakan ajakan, ataupun paksaan untuk melakukan transaksi dan Bareksa tidak memberikan jaminan atas transaksi yang dilakukan.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.199,47 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.180,11 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.150,79 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.033,05 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.