Setelah Sentuh Level Tertinggi Sejak Stock Split, Saham BRPT Tertekan
Sampai saat ini, manajemen Barito Pacific belum merilis kinerja keuangan semester I 2017

Sampai saat ini, manajemen Barito Pacific belum merilis kinerja keuangan semester I 2017
Bareksa.com – Saham PT Barito Pacific Tbk (BRPT) menjadi perhatian investor, setelah memecah nilai saham (stock split) dan masuk dalam deretan saham LQ45. Bahkan kini, harga sahamnya sudah lebih tinggi hari pertama stock split dan posisi terakhir penutupan perdagangan Tahun 2016.
Pada 22 Agustus 2017, saham BRPT menutup hari pada level Rp 1.980. Menilik dari hari pertama stock split pada Rp 1.490, maka harga saham BRPT sudah naik 32,88 persen. Sementara jika dibandingkan posisi akhir tahun 2016 yang sebesar Rp 1.465, maka harganya sudah naik 35,15 persen.
Sentimen positif kenaikan harga saham BRPT, setidaknya muncul dari beberapa isu. Pertama, kinerja keuangan perseroan tumbuh baik. Hal itu bisa terlihat dari laba bersih hingga Maret 2017 yang mencapai US$ 48,95 juta atau naik 304,88 persen dari US$ 12,09 juta pada periode yang sama Tahun 2016.
Promo Terbaru di Bareksa
Kinerja keuangan dalam tiga bulan pertama tahun ini, melanjutkan kinerja positif perseroan saat menutup akhir 2016. Saat itu, Barito Pacific membukukan keutungan US$ 131,7 juta dari posisi akhir tahun 2015, rugi US$ 5,35 juta.
Namun sayang, sampai saat ini, perseroan belum juga mengumumkan hasil kinerjanya dalam enam bulan pertama tahun ini. Terakhir, pada 30 Juli 2017, manajemen perseroan menulis akan menyampaikan laporan keuangan tengah tahun per 30 Juni 2017 disertai laporan akuntan dalam rangka audit atas laporan keuangan.
Tabel: Kinerja Keuangan Barito Pacific per Maret 2017

Sumber: Laporan keuangan perseroan
Selain kinerja keuangannya yang tumbuh positif, belakangan ini saham BRPT justru mendapat sentimen positif dari aksi rights issue PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Sesuai dengan prospektus perseroan, Barito Pacific tidak akan mengeksekusi haknya di TPIA, sehingga akan terdilusi menjadi 41,51 persen dari sebelumnya 45,04 persen.
Keputusan itu terkait dengan jumlah pemegang saham publik TPIA. Artinya, Chandra Asri bisa memenuhi ketentuan free float 7,5 persen.
Grafik: Pergerakan Saham BRPT Sejak Stock Split sampai 22 Agustus 2017

Sumber: Bareksa.com
Pada perdagangan hari ini, Rabu, 23 Agustus 2017 hingga pukul 11:38 WIB, saham BRPT sedang mengalami tekanan. Harga sahamnya sedang berada pada level Rp 1.945 atau turun 1,77 persen dari posisi hari sebelumnya Rp 1.980 per saham.
Dalam setengah hari perdagangan, saham BRPT sempat menyentuh level tertinggi Rp 1.955, dengan level terendah Rp 1.935. Adapun volume transaksi saham BRPT mencapai 204.375 bernilai Rp 40,09 miliar dengan frekuensi sebanyak 2.222 kali.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,49 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,86 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.