Hary Tanoe Diperiksa Bareskrim, Bagaimana Respons Pasar Terhadap Saham Grup MNC?

Bareksa.com – Kabar pemanggilan Hary Tanoesoedibjo oleh penyidik Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terkait kasus SMS ‘kaleng’, belum mendapat respons negatif dari para investor. Kondisi itu terlihat dari pergerakan saham-saham Grup MNC yang belum signifikan.

Hal ini mengingatkan situasi serupa pada pertengahan Februari lalu. Saat itu nama Hary Tanoe juga disebut-sebut sebagai pembawa pesan dari Cikeas terkait kasus kriminalisasi yang dialami mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar. Meski ada beberapa saham Grup MNC yang turun waktu itu, namun beberapa saham lainnya justru membukukan penguatan.

Untuk kabar kali ini, saham-saham Grup MNC terlihat stabil. Di antara saham yang berada di zona merah pun penurunannya tidak signifikan.

Tengok saja saham PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN). Hingga sesi I perdagangan hari ini, saham MNCN melemah 1,32 persen ke level Rp 1.875 per saham. Begitu juga saham PT Global Mediacom Tbk (BMTR) dengan pelemahan 0,81 persen ke level Rp 615 per saham.

Tabel: Harga Saham Grup MNC Hingga Sesi I Perdagangan 12 Juni 2017

Sumber: Bareksa.com

Adapun saham PT MNC Land Tbk (KPIG) justru membukukan kenaikan hingga 5,79 persen. Dalam setengah hari, saham KPIG telah berada pada level Rp 1.280 dari posisi hari sebelumnya Rp 1.210 per saham.

Saham-saham Grup MNC yang lain pun berada di zona hijau. Sebut saja saham PT MNC Investama Tbk (BHIT) yang naik 0,83 persen ke Rp 122 dan saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) juga naik 0,51 persen ke level Rp 985.

Di sisi lain, saham PT MNC Kapital Indonesia Tbk (BCAP) masih setia di level Rp 1.580. Sementara itu, saham PT Bank MNC Internasional Tbk (BABP) juga stagnan di Rp 60 walaupun sempat naik ke Rp 61 dan juga turun ke Rp 59 per saham.

Sekadar informasi, pagi ini Hary Tanoe tiba di kantor Dit Tipidsiber Bareskrim Polri yang terletak di Jalan Cideng Barat Dalam, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Rencana pemeriksaan Hary Tanoe terkait laporan Jaksa Yulianto yang menangani kasus Mobile 8.