MARKET BRIEF: WSBP Raih Kontrak Rp4,4 T, MTFN Akuisisi Perusahaan Kilang
BBRI gagal tagih utang senilai Rp17 Miliar

BBRI gagal tagih utang senilai Rp17 Miliar
Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi yang dirangkum dari media nasional dan keterbukaan informasi.
PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
Capitalinc mengakuisisi keseluruhan saham PT Indo Kilang Prima dengan transaksi senilai Rp 11 miliar untuk mengembangkan kegiatan usahanya di sektor hilir minyak dan juga gas bumi melalui kegiatan kilang minyak. Usai adanya akuisisi ini PT Capitalinc Investment memiliki 99,991 persen saham PT Indo Kilang Prima sementara sisanya dimiliki oleh Bambang Seto.
"Sumber pendanaan yang digunakan untuk mendanai transaksi akuisisi tersebut adalah dari sumber dana internal yang dimiliki oleh perseroan," kata manajemen MTFN dalam surat yang ditujukan kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (4/4).
Promo Terbaru di Bareksa
PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
Anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) ini pada periode Januari-Maret 2017 berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp4,4 triliun. Pencapaian tersebut setara dengan 35 persen dari target kontrak baru 2017 yang sebesar Rp12,3 triliun.
Sepanjang Maret 2017 kontrak baru WSBP bertambah dengan masuknya proyek-proyek seperti Jakarta Garden City, Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Proyek Kapal Betung. Perolehan kontrak baru di kuartal I 2017 sebesar Rp4,4 triliun tersebut meningkat tajam sebesar 6,5 kali lipat dari perolehan kontrak baru kuartal I 2016 sebesar Rp677,5 miliar.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
BRI gagal menagih utang kepada PT Anugerah Tirta Sejahtera senilai Rp12 miliar dan PT Lautan Biru Indonesia sebesar Rp5 miliar lewat penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU). Majelis hakim menolak permohonan PKPU tersebut.
Ketua majelis hakim Hariono mengatakan, BRI tidak bisa menunjukkan adanya kreditur lain dari dua perusahaan tersebut. Adapun dalam permohonannya, BRI mencantumkan PT Lantang Jurus sebagai kreditur lain dari kedua perusahaan tersebut.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN)
BTN ingin memperbesar bisnis pasca Kementerian BUMN menyelesaikan porses pembentukan holding perbankan BUMN. Maryono, Direktur Utama BTN mengatakan, telah memiliki sederet rencana akuisisi untuk memperbesar bisnis.
Pertama, BTN akan mencaplok saham Danareksa Investment Manajemen untuk pengelolaan dana hasil dari iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Kedua, BTN akan mengakuisisi saham Danareksa Finance untuk mengembangkan pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR) berbasis mikro.
Bank berplat merah ini telah merencanakan aksi korporasi tersebut sejak tahun 2016 dan akan dilakukan di tahun 2017 ini. Maryono mengaku sudah berkomunikasi dengan Kementerian BUMN terkait rencana akuisisi kedua perusahaan tersebut.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.201,44 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.181,6 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,06 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.047,01 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.