MARKET BRIEF: UNVR Bagi Dividen Rp375 per Saham, PTBA Dapat Kredit Rp1,7T

Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia.

PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk (TBIG)

PT Tower Bersama Infrastruktur Group Tbk berhasil membukukan pendapatan dan EBITDA masing-masing sebesar Rp2,76 triliun dan Rp2,39 triliun untuk periode sembilan bulan 2016. Per 30 September 2016, PT Tower Bersama Infrastruktur Group juga melaporkan telah memiliki 21.562 penyewaan dan 13.463 site telekomunikasi.

Site telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 12.467 menara telekomunikasi, 925 shelter-only dan 71 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 20.566, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,65. Selama sembilan bulan pertama tahun ini, perseroan mencatat pertumbuhan 1.137 site dan 1.837 penyewaan.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA)

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mendapat fasilitas kredit Rp1,7 triliun dari Bank Mandiri. Kucuran kredit dapat digunakan langsung oleh PTBA masing-masing $100 juta untuk belanja modal dengan skema transaksi khusus. Senilai $130 juta dengan skema treasure line untuk kebutuhan likuiditas valas dan sekitar Rp700 miliar berupa fasilitas Turst Receive.

Dengan rekomendasi PTBA, fasilitas kredit itu dapat juga digunakan kepada mitra bisnisnya, masing-masing Rp700 miliar berupa Mandiri Supplier Financing. Sebesar Rp300 miliar berupa Invoice Financing, termasuk Acknowledge antara PTBA, PT Kereta Api Indonesia dan Bank Mandiri.

Pinjaman dari Bank Mandiri ini ditujukan PTBA untuk mengantisipasi kebutuhan dana pada tahun 2017 di antaranya untuk sarana dan infrastruktur produksi maupun untuk proyek pengembangan di sektor energi seperti persiapan pembangunan sejumlah PLTU berbahan bakar batubara.

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)

PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagi dividen interim senilai Rp375 per saham per tahun buku 2016 ini atau total Rp2,8 triliun. Sementara itu untuk cum dividen atau akhir periode perdagangan saham dengan hak dividen di pasar reguler dan pasar negosiasi akan dilakukan per 5 Desember 2016.

Laba UNVR di kuartal III 2016 ini naik ke angka Rp4,7 triliun. Capaian ini mengindikasikan pertumbuhan sekitar 14,6 persen apabila dibandingkan dengan laba UNVR di kuartal III 2015 yang berada di angka Rp4,1 triliun.

PT Bakrieland Development Tbk (ELTY)

Manajemen PT Bakrieland Development Tbk (ELTY) berharap proses penyelesaian utang selesai pada Maret tahun depan. Salah satu utang yang ingin segera diselesaikan menejemen adalah utang Obligasi Konversi atau equity linked bonds yang memberikan kontribusi paling besar, sebesar Rp 3 triliun atau US$ 231,5 juta. Per akhir September, ELTY masih membukukan total liabilitas jangka pendek sebesar Rp 5,34 triliun.

Presiden Direktur ELTY Ambono Janurianto mengatakan, salah satu opsi yang dilakukan guna merestrukturisasi utang tersebut dengan melepas 38 persen saham anak usaha PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE). Namun, mekanisme penyelesaiannya masih membutuhkan persetujuan dari pemegang obligasi, minimal 75 persen dari nilai pokok obligasi yang dimiliki.

Selain melepas saham anak usaha, ELTY juga akan menerbitkan waran atau hak membeli saham atau obligasi dengan harga yang ditentukan guna menambah pemasukan untuk pembayaran utang. Ambono menjelaskan saat ini proses restrukturisasi ini masih pada pengadilan di Singapura melalui Coordinating Committee.