BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Tren Suku Bunga Rendah, Apakah Untung Reksa Dana Pasar Uang Tetap Menarik?

Bareksa20 Oktober 2016
Tags:
Tren Suku Bunga Rendah, Apakah Untung Reksa Dana Pasar Uang Tetap Menarik?
Pekerja mengatur uang rupiah di cash center Bank Mandiri, Jakarta. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean

Sebagai aset berisiko rendah dengan mayoritas aset berupa deposito, untung reksa dana ini tetap maksimal tanpa pajak.

Bareksa.com – Sejak akhir tahun 2015 hingga saat ini, suku bunga acuan Bank Indonesia cenderung mengalami tren penurunan, seiring dengan pandangan bank sentral untuk mendorong kondisi ekonomi makro nasional. Suku bunga acuan BI Rate telah mengalami pemangkasan beberapa kali dari 7,5 persen pada akhir 2015 menjadi 6,5 persen Juli 2016.

Sebelum diberlakukannya BI 7-Day Reverse repo rate pada pertengahan Agustus 2016, BI Rate menjadi suku bunga acuan terdahulu. Namun, kini acuan baru menggunakan BI 7-Day Reverse repo rate, yang memiliki jangka waktu 7 hari sehingga lebih mencerminkan keadaan pasar dibandingkan dengan BI Rate yang memantau jangka waktu 12 bulan.

Saat ini, BI 7-Day Reverse repo rate sebagai suku bunga acuan yang baru berada di level 5 persen atau turun 25 basis poin dari 5,25 persen pada periode bulan September. Per Oktober, angkanya semakin turun menjadi 4,75 persen.

Promo Terbaru di Bareksa

Mengutip keterangan tertulis Bank Indonesia, perubahan stance kebijakan moneter sendiri dari BI rate ke BI 7-Day Reverse repo rate adalah untuk mempengaruhi transaksi pasar uang perbankan dan sektor riil secara cepat. Sehingga, tingkat suku bunga kredit dapat menyesuaikan secara cepat apabila terjadi penurunan suku bunga.

Grafik: Pergerakan Suku Bunga Acuan, Periode Januari-September 2016

Illustration

Sumber: Bank Indonesia

Kebijakan menurunkan suku bunga ini merupakan salah satu kebijakan ekspansif yang dilakukan pemerintah dalam mendorong perekonomian agar dapat bertumbuh. Dalan kondisi suku bunga rendah, para produsen (perusahaan) dapat melakukan meningkatkan kapasitas produksi atau berekspansi usaha dengan mendapatkan pendanaan tambahan melalui pinjaman dengan bunga kredit yang relatif rendah.

Namun, penurunan suku bunga acuan ini turut berpengaruh terhadap tingkat suku bunga simpanan perbankan yang ikut terpangkas. Berdasarkan data Bank Indonesia, sejak awal tahun hingga Agustus 2016, bunga simpanan berjangka (deposito) milik bank pemerintah (persero) dan bank swasta nasional menurun.

Pada periode tersebut, deposito berjangka waktu 1 bulan dalam mata uang Rupiah pada bank berstatus persero (milik pemerintah) menurun dari 6,96 persen menjadi 6,46 persen per tahun. Sementara itu, pada bank berstatus swasta nasional juga turun dari 7,90 persen menjadi 6,46 persen per tahun. Hal ini tampak pada grafik berikut ini.

Grafik: Pergerakan Bunga Deposito dan Return Indeks Reksa Dana Pasar Uang

Illustration

Sumber: Bank Indonesia dana Bareksa.com

Penurunan suku bunga ini rupanya juga turut memberikan tekanan terhadap kinerja reksa dana pasar uang. Reksa dana pasar uang ini merupakan salah satu instrumen investasi yang berisi dari kumpulan aset (portofolio) dengan komposisi aset terbesar ditempatkan pada deposito serta dikelola secara profesional oleh Manajer Investasi.

Berdasarkan grafik di atas, return tahunan indeks reksa dana saham cenderung menurun sejak awal Januari hingga Juli 2016 dari 4,04 persen menjadi 3,93 persen. Kendati demikian, rupanya per September, return tahunan indeks reksa dan pasar uang tercatat meningkat menjadi 4,08 persen di kala suku bunga acuan BI 7-Day Reverse repo rate berada di level 5 persen per tahun.

Secara keseluruhan, return reksa dana pasar uang ini lebih rendah dibandingkan suku bunga acuan ataupun bunga deposito perbankan secara umum. Namun, pergerakannya terbilang lebih stabil bila dibandingkan dengan deposito dalam kondisi suku bunga rendah ini. Selain itu, reksa dana memilki keunggulan dari sisi pajak. (Baca Juga: Kenapa Reksa Dana Pasar Uang Aman dan Bisa Lebih Untung dari Deposito)

Reksa dana pasar uang tidak dikenakan pajak sebesar 20 persen seperti bunga deposito sehingga hasil keuntungan bersifat neto (bersih). Selain itu, secara tahunan reksa dana pasar uang berpotensi menghasilkan keuntungan lebih besar daripada benchmark suku bunga acuan dan deposito. Contohnya terlihat pada daftar reksa dana pasar uang yang tersedia pada Marketplace Reksa Dana Bareksa di bawah ini.

Tabel: Daftar Reksa Dana Pasar Uang Terbaik di Marketplace Investasi Bareksa, Periode Setahun

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Dari segi risiko, reksa dana pasar uang memiliki risiko yang relatif rendah sama halnya dengan deposito tetapi dengan potensi keuntungan yang sedikit lebih besar dari deposito (low risk low return). Reksa dana pasar uang ini dapat direkomendasikan untuk investor pemula yang baru memulai investasi, khususnya pada aset finansial (keuangan). Selain itu, reksa dana pasar uang ini dapat menjadi alternatif pilihan investor yang ingin mendapatkan keuntungan masksimal dalam invetasi berjangka pendek atau kurang dari 1 tahun. (hm)

* * *

Ingin berinvestasi reksa dana?
- Daftar jadi nasabah, klik tautan ini
- Beli reksa dana, klik tautan ini
- Pilih reksa dana, klik tautan ini
- Belajar reksa dana, klik Bareksa Fund Academy. GRATIS

DISCLAIMER

Semua data return dan kinerja investasi yang tertera di dalam artikel ini tidak dapat digunakan sebagai jaminan dasar perhitungan untuk membeli atau menjual suatu efek. Data-data tersebut merupakan catatan kinerja berdasarkan data historis dan bukan merupakan jaminan atas kinerja suatu efek di masa mendatang. Investasi melalui reksa dana mengandung risiko. Investor wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua