BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Harga Batu Bara Bangkit, Indeks Saham Tambang Beri Return 46,7% Sejak Awal 2016

Bareksa07 September 2016
Tags:
Harga Batu Bara Bangkit, Indeks Saham Tambang Beri Return 46,7% Sejak Awal 2016
Sejumlah pekerja berada di atas kapal tongkang berisi batu bara saat akan bersandar di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, Senin (16/5). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Riset Citi memberi rekomendasi beli untuk saham ITMG, PTBA dan ADRO

Bareksa.com - Saham yang berkaitan dengan sektor pertambangan mulai bangkit, seiring dengan pemulihan harga komoditas tambang. Saham-saham industri batu bara menjadi penopang indeks dengan kinerja yang fantastis sejak awal tahun ini.

Indeks sektor pertambangan (mining index) di Bursa Efek Indonesia mencatat return 46,74 persen sejak awal tahun hingga 6 September 2016. Performa tersebut mengalahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 16,96 persen year to date.

Saham-saham industri batu bara mencatat peningkatan harga yang paling besar sepanjang tahun ini sehingga menopang pergerakan indeks. Bahkan, sejumlah saham emiten batu bara berkapitalisasi terbesar dalam indeks pertambangan mencatatkan return hingga dua kali lipat sejak awal 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) memimpin dengan peningkatan 137,86 persen sejak awal tahun dengan harga Rp1.225 pada penutupan perdagangan Selasa 6 September 2016. Lonjakan itu diikuti oleh saham PT Pertambangan Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) yang naik 123,20 persen dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang naik 99,13 persen. Selanjutnya, PT Harum Energy Tbk (HRUM) mencatat return 62,96 persen year to date.

Baca juga: Harga Saham Emiten Batu Bara Naik Lebih Dari 2 Kali Lipat Tahun Ini, Mahalkah?

Grafik: Kinerja Saham Emiten Batu Bara Year to Date

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Kinerja saham komoditas yang digunakan sebagai bahan bakar itu seiring dengan peningkatan harga batu bara acuan (HBA). Harga acuan bulanan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral itu mencapai rekor tertinggi tahun ini yakni di US$63,93 per metrik ton untuk September 2016. Angka tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak harga pada April 2015 sebesar US$64,48 per metrik ton.

Grafik: Pergerakan Harga Batu Bara Acuan (HBA)

Illustration

Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral

Riset Citi yang dibagikan kepada nasabah menilai bahwa peningkatan permintaan batu bara yang signifikan akan terus datang dari China dan pasar Asia Tenggara, seperti Vietnam, Filipina, Malaysia dan Myanmar. Selain itu, permintaan dari pasar yang stabil seperti Korea, Jepang dan Taiwan masih akan berlanjut. Permintaan dari dalam negeri juga memainkan peran penting karena adanya program pemerintah pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt.

Sementara itu, sisi pasokan batu bara juga masih akan tertekan sehingga membuat harga berpotensi naik. Riset Citi menilai bahwa pemerintah China tidak akan mengubah jumlah hari produksi operasi batu bara sedangkan para produsen di Indonesia masih belum bisa bangkit karena membutuhkan dana besar demi meningkatkan stripping ratio (rasio pengupasan) yang berkaitan dengan volume produksi.

Maka dari itu, Citi memberikan pandangan positif bagi sektor batu bara Indonesia. "Kami menetapkan asumsi harga batu bara di US$56 per metrik ton pada 2016 dan US$59 per metrik ton pada 2017," tulis Ferry Wong, analis Citi dalam riset tersebut.

Berkaitan dengan prospek menarik dari komoditas ini, Citi juga menyematkan rekomendasi beli untuk saham-saham batu bara. Citi menilai saham-saham ITMG, PTBA dan ADRO menarik berdasarkan rasio harga terhadap estimasi laba 2017 (PE) masing-masing 6 kali, 8 kali dan 11,5 kali.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua