BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Saham Emiten Batu Bara Naik Lebih Dari 2 Kali Lipat Tahun Ini, Mahalkah?

30 Agustus 2016
Tags:
Harga Saham Emiten Batu Bara Naik Lebih Dari 2 Kali Lipat Tahun Ini, Mahalkah?
Produksi Batubara Bukit Asam (Company)

PTBA telah naik 106,63%, ADRO naik 106,8% dan ITMG naik 85,15%

Bareksa.com - Indeks saham sektor pertambangan menjadi indeks sektoral dengan performa terbaik sejak awal tahun ini, seiring dengan memulihnya harga komoditas tambang global. Sejumlah perusahaan batu bara berkapitalisasi besar memberikan kontribusi terhadap pergerakan indeks sektor tambang sepanjang Januari-Agustus 2016. Peningkatan harga saham-saham emiten batu bara ini lantas menimbulkan pertanyaan apakah harga mereka sudah mahal.

Berdasarkan data Bareksa, sejak awal tahun hingga 29 Agustus 2016, indeks sektor pertambangan naik 42 persen, mengalahkan IHSG yang hanya naik 18,42 persen. Kenaikan indeks saham pertambangan didorong beberapa perusahaan batu bara terbesar seperti PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Harga saham tiga perusahaan tambang batubara ini sejak awal tahun sudah naik masing-masing 106,8 persen, 106,63 persen dan 85,15 persen.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Batu Bara Year to Date (YTD)

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Peningkatan harga saham ini seiring dengan penguatan harga komoditas batubara yang mencapai 26,7 persen di periode Januari-Juli 2016. Harga komoditas batubara sejak awal tahun memang bergerak naik didorong menguatnya harga minyak dunia dan juga berkurangnya produksi batu bara negara-negara produsen besar, termasuk Indonesia.

Grafik: Harga Batu Bara (FOB Newcastle) Januari-Juli 2016

Illustration

Sumber: Indexmundi

Meskipun demikian, kinerja perusahaan batubara masih belum menunjukan tanda-tanda yang menggembirakan. PTBA pada tengah tahun pertama 2016 hanya mengalami peningkatan pendapatan sebesar 3,8 persen, sementara labanya turun 10,6 persen.

Adapun ADRO di semester pertama 2016 mengalami penurunan pendapatan 16 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya, sementara labanya turun 2,5 persen. Kondisi paling parah dialami ITMG, dimana pendapatannya turun 26 persen, dan labanya turun 38 persen.

Dari ketiga perusahaan batu bara tersebut, hanya PTBA yang membukukan peningkatan pendapatan pada enam bulan pertama tahun ini. Sementara itu, kinerja laba mereka sama-sama turun tetapi penurunan yang dicatat oleh Adaro merupakan yang paling sedikit.

Grafik: Pertumbuhan Kinerja Emiten Batu Bara Semester I-2016

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Lalu, apakah ketiga harga saham batu bara ini telah cukup mahal?

Dilihat dari sisi valuasi, tiga perusahaan tambang batu bara ini kini memiliki rata-rata PER 15,92 kali, naik signifikan dari rata-rata PER di akhir tahun 2015 6,7 kali.

PER atau price to earning ratio adalah rasio yang membandingkan harga saham dengan laba bersih per saham yang mampu diraih perusahaan selama satu tahun. Dengan PER 15,92 kali, berarti rata-rata perusahaan tambang saat ini diperdagangkan pada harga 15,92 kali lipat dari laba per saham yang dihasilkan.

Sebagaimana diketahui, di tahun 2015 harga saham perusahaan tambang batu bara jatuh cukup signifikan. Harga ADRO, PTBA dan ITMG pada tahun 2015 masing-masing turun 50 persen, 64 persen dan 63 persen. Ini terjadi disebabkan ambrolnya harga komoditas tambang dunia yang didorong pelemahan harga minyak dan menurunnya permintaan negara importir seperti India, China dan Jepang.

Penurunan harga di tahun 2015 ini menyebabkan valuasi perusahaan tambang batubara menjadi murah. Bayangkan saja, pada tahun 2012-2014 rata-rata perusahaan tambang batu bara diperdagangkan pada harga 12 kali lipat dari laba per saham yang mereka hasilkan. Namun, pada 2015 saham perusahaan tambang bisa dibeli hanya dengan harga 6,7 kali dari laba per sahamnya.

Grafik: PER Perusahaan Tambang Batubara

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Namun, peningkatan signifikan secara year-to-date membuat harga perusahaan tambang batubara kini tidak lagi semurah di penghujung 2015. Per 29 Agustus 2016, ADRO diperdagangkan pada PER 16,78 kali, ITMG 20,64 kali. PER terendah dimiliki PTBA yakni sebesar 10,36 kali, di bawah rata-rata 15,92 kali. Meskipun valuasi Adaro paling premium di antara tiga emiten batu bara besar tersebut, hal tersebut wajar karena kinerja fundamentalnya yang terbaik dilihat dari sisi profitabilitasnya sepanjang semester pertama tahun ini. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua