BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Efek Tax Amnesty, Market Cap Bursa Dekati Rp6.000 Triliun

07 Oktober 2016
Tags:
Efek Tax Amnesty, Market Cap Bursa Dekati Rp6.000 Triliun
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nurhaida (tengah) bersama Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio (kiri) dan Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat Direktorat Jenderal Pajak, Kementerian Keuangan Hestu Yoga (kanan) memberikan paparan tentang tempat pendaftaran pengampunan pajak.

Bursa juga kedatangan 6 emiten baru periode Juli-September 2016 yang meraup dana Rp7,29 triliun

Bareksa.com - Efek program pengampunan pajak (tax amnesty) mulai terasa di Bursa Efek Indonesia. Seiring dengan masuknya investor ke bursa saham Indonesia, valuasi pasar pun menjadi semakin tinggi terlihat dari market capitalization (market cap)

Bila dilihat dari arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia, tercatat ada penambahan sebesar Rp16,51 triliun dalam waktu 3 bulan terakhir. Angka tersebut mencakup separuh nilai investasi asing yang masuk ke bursa sejak awal tahun sebesar Rp32,09 triliun.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencakup seluruh emiten di Bursa sudah naik 17,77 persen sejak awal tahun hingga 6 Oktober 2016. Akibatnya, valuasi pasar pun semakin meningkat hingga mendekati Rp6.000 triliun.

Promo Terbaru di Bareksa

Direktur Perdagangan dan Pengawasan Anggota Bursa, Alpino Kianjaya mengklaim bahwa dana yang masuk ke pasar modal Indonesia terdorong oleh sentimen tax amnesty. Bahkan, sebagian dana yang masuk juga merupakan dana repatriasi dalam program pengampunan pajak yang batasnya hingga Maret 2017.

"Sentimen utamanya tetap tax amnesty dan sangat positif," ujarnya kepada wartawan 6 Oktober 2016.

Per 6 Oktober 2016, market cap Bursa sudah mencapai Rp5.849 triliun, meningkat 9,5 persen dibandingkan Rp5.341 triliun per 1 Juli 2016 ketika program tax amnesty tahap pertama baru saja dimulai. Walaupun demikian, Alpino tidak berani menargetkan kapan market cap bursa akan mencapai Rp6.000 triliun.

Peningkatan kapitalisasi pasar ini juga terbantu oleh adanya penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) sejumlah emiten yang mengambil momentum bullish di pasar modal. Selama tiga bulan terakhir, tercatat Bursa kedatangan enam emiten baru yang menarik dana segar total Rp7,29 triliun.

Keenam emiten baru yang masuk ke Bursa pada periode Juli-September 2016 adalah: Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA), Capital Financial Indonesia Tbk (CASA), Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Paramita Bangun Sarana Tbk (PBSA) dan Aneka Gas Industri Tbk (AGII).

Baca juga: IPO: Dosa Masa Lalu dan Potensi Dana Investor Institusi Rp50 T per Tahun

Sejak dua bulan lalu volume perdagangan di Bursa Efek Indonesia mengalami peningkatan cukup signifikan. Dalam dua bulan terakhir, rata-rata value perdagangan per hari ini mencapai Rp8,3 triliun. Padahal, di tahun 2015 rata-rata nilai perdagangan per hari hanya mencapai Rp5,3 triliun. Sedangkan di 6 bulan pertama tahun 2016 nilai rata-rata transaksi per hari hanya Rp6 triliun.

Baca juga: Dalam Dua Bulan, Tax Amnesty Dorong Nilai Transaksi Saham Rp8,3 T per Hari

Grafik Transaksi Harian Sepanjang Agustus 2016

Illustration

Sumber: IDX

Dari sisi frekuensi transaksi, Alpino juga menangkap adanya peningkatan. Biasanya setiap harinya hanya ada 220 ribu transaksi, namun saat ini rata-rata ada 250 ribu transaksi setiap harinya.

Mayoritas transaksi pun menurutnya dilakukan oleh investor domestik. Dari awal tahun hingga saat ini tercatat perbandingan investor asing dan domestik di bursa mencapai 35 banding 65.

Alpino mengatakan pada tiga bulan terakhir 2016 diharapkan jumlah transaksi per harinya bisa mencapai 275 ribu transaksi. Selain itu nilai transaksi per hari yang tahun ini rata-rata Rp6,35 triliun diharapkan bisa menjadi Rp7,5 triliun di tahun depan.

Sementara itu, per 7 Oktober 2016, total dana deklarasi dari dalam negeri pada tax amnesty mencapai Rp2.663 trilun. Sedangkan deklarasi dari luar negeri mencapai Rp975 triliun dan dana repatriasi sebesar Rp142 triliun. Dana tebusan sendiri mencapai Rp97,3 triliun

Grafik Realisasi Tax Amnesty

Illustration

Sumber: Direktur Jenderal Pajak

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Nurhaida mengatakan bahwa dana tax amnesty sebesar 95 persen masih berada di perbankan. Ia mengatakan perbankan memang menjadi getaway yang paling diminati.

"Dana repatriasi yang masuk ke pasar modal masih terbatas dan penempatannya pun ada di Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT). Tetapi jumlahnya masih terbatas kalau tidak salah dibawah Rp100 miliar," ujarnya. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,57

Up0,36%
Up5,38%
Up9,72%
Up9,86%
Up18,65%
Up8,78%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,86

Up0,46%
Up5,00%
Up8,84%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,16

Up0,41%
Up4,45%
Up9,64%
Up9,88%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,96

Up1,04%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua