BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Harga Saham Chandra Asri Telah Naik 3 Kali Lipat, Bagaimana Kinerjanya?

Bareksa31 Agustus 2016
Tags:
Harga Saham Chandra Asri Telah Naik 3 Kali Lipat, Bagaimana Kinerjanya?
Pabrik petrokimia PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dengan anak usaha PT Chandra Astri Petrochemical Tbk (TPIA). Sumber: dokumentasi perseroan

Salah satu faktor penentu dalam operasi Chandra Asri adalah harga minyak global yang turun

Bareksa.com - Harga saham perusahaan petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) naik hingga tiga kali lipat sepanjang tahun ini. Kinerja saham produsen bahan baku plastik ini terdorong oleh laporan keuangan semester pertama 2016 yang membukukan peningkatan laba fantastis dibandingkan dengan perolehan pada periode sama tahun lalu.

Harga saham TPIA naik 5,3 persen pada penutupan perdagangan Selasa, 30 Agustus 2016 menjadi Rp10.525 dari sebelumnya Rp10.000. Bahkan jika diakumulasi secara sejak awal tahun (year to date/YTD) harga saham TPIA naik hampir 3 kali lipat dari sebelumnya Rp3.400 pada penutupan 30 Desember 2015.

Grafik: Pergerakan Harga Saham Secara Year to Date (YTD)

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Peningkatan harga saham ini seiring dengan kinerja pendapatan dan laba perseroan sepanjang enam bulan pertama tahun ini. Pada semester pertama 2016, Chandra Asri memperoleh peningkatan pendapatan usaha sebesar 10 persen dibandingkan tahun lalu. Pendapatan perusahaan menjadi US$882 juta dari sebelumnya US$799 juta.

Meskipun pendapatan hanya naik 10 persen, sepanjang Januari-Juni 2016 Chandra Asri juga dapat mencatat laba bersih tahun berjalan naik hampir 8 kali lipat menjadi US$131 juta dibandingkan US$17 juta pada periode sama 2015. Sepanjang semester pertama tahun ini, naiknya laba perusahaan ditopang menurunnya beban pokok penjualan sebesar 7 persen menjadi US$711 juta dari sebelumnya US$664 juta karena pembelian barang jadi menurun sebesar 55 persen menjadi US$56 juta. Perusahaan ini juga memperoleh untung atas kurs mata uang asing sebesar US$3,7 juta dari sebelumnya rugi kurs US$6,4 juta.

Grafik: Pergerakan Laba/Rugi dan Pendapatan TPIA 2013- Semester I 2016 (US$ juta)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Pencapaian semester ini adalah yang terbaik, bahkan melebihi laba setahun penuh sejak 2013. Pada 2013, laba Chandra Asri hanya US$10 juta, pada tahun 2014 hanya US$18 juta dan 2015 US$26 juta.

Salah satu faktor penentu dalam operasi Chandra Asri adalah harga minyak global yang menjadi acuan dalam pembelian bahan baku produksinya. Penurunan harga minyak terjadi sejak pertengahan 2014, didorong oleh pasokan shale oil yang tinggi berasal dari Amerika Serikat.

Sebagai informasi, perusahaan ini menggunakan Naphtha, produk turunan dari minyak bumi, sebagai bahan baku utama produksinya. Selain itu, Chandra Asri juga menggunakan Benzene, produk utama bahan baku Styrene Monomer yang terutama digunakan dalam pembuatan plastik, lateks dan ban. Pada Agustus 2016, harga minyak mentah berada di kisaran US$41-47 per barel, 50 persen lebih rendah dari harga pada pertengahan 2014 di kisaran US$100 per barel. Maka dari itu, harga Naphtha dan Benzene untuk pengiriman Agustus 2016 pun turun.

Grafik: Pergerakan Harga Minyak Global (US$/barel)

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan laporan tahunan Chandra Asri 2015, rata-rata biaya Naphtha per ton, yang terkait dengan harga minyak mentah Brent, mengalami penurunan sebesar 40,7 persen menjadi US$552 dibandingkan dengan US$931 pada tahun 2014. Harga Naphtha untuk pengiriman Agustus 2016 pun semakin rendah menjadi US$379 per ton.

Demikian pula, biaya rata-rata Benzene per ton mengalami penurunan sebesar 43,6 persen menjadi US$721 dibandingkan dengan US$1.280 pada 2014. Untuk pengiriman Agustus 2016, harga Benzene kembali turun menjadi sekitar US$650 per ton. Maka dari itu, penurunan harga Naphtha dan Benzene ini bisa mengurangi beban pokok penjualan perseroan. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.201,44

Up0,38%
Up5,46%
Up9,53%
Up9,74%
Up18,73%
Up8,35%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.181,6

Up0,46%
Up4,99%
Up8,73%
Up9,06%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,06

Up0,42%
Up4,48%
Up9,54%
Up9,93%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.047,01

Up1,51%
-----

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua