BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

MARKET BRIEF: BCA Serap Tebusan Tax Amnesty Rp8,7T, SMGR Mulai Ekspor ke Taiwan

20 September 2016
Tags:
MARKET BRIEF: BCA Serap Tebusan Tax Amnesty Rp8,7T, SMGR Mulai Ekspor ke Taiwan
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja (kiri) didampingi Presiden Komisaris BCA Djohan Emir Setijoso (tengah) dan Komisaris Independen BCA Sumantri Slamet (kanan) menyampaikan Laporan Kinerja Keuangan Semester I 2016 PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) di Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan rating company PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk (BBCA)

PT Bank Central Asia (BCA) Tbk (BBCA) berhasil mengumpulkan uang tebusan hasil program tax amnesty per 16 September 2016 mencapai Rp 8,7 triliun. Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmadja mengatakan, sejauh ini pihaknya belum merinci dana tersebut masuk ke instrumen atau produk perbankan apa saja.

Promo Terbaru di Bareksa

Meski dana yang masuk terbilang besar, Jahja mengatakan pihaknya masih belum mematok target penerimaan dana tersebut. Ia juga mengaku tidak khawatir BCA akan kelebihan likuditas, karena perbankan bisa mensiasati dana tersebut agar tidak membuat biaya dana meningkat. Ada cara yang dilakukan tetapi itu rahasia perbankan yang tidak dapat diungkapkan ke publik.

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Lembaga rating PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menurunkan rating perusahaan PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dan obligasi PUB I/2011 yang diterbitkan perseroan. Pefindo menurunkan (downgrade) peringkat perusahaan dan obligasi berkelanjutan (PUB I) dari single A minus (idA-) minus menjadi triple B plus (idBBB+). Alasan Pefindo menurunkan rating Aneka karena rendahnya harga jual nikel.

Menurut Pefindo, rendahnya harga jual tersebut akan menekan profitabilitas perseroan. Sebelumnya ANTM sudah melemah akibat larangan ekspor bijih mineral di tengah tingkat utang perseroan yang tinggi untuk membiayai proyek hilirisasi.

PT Semen Indonesia Persero Tbk (SMGR)

Penjualan PT Semen Indonesia Persero Tbk (SMGR) meningkat sepanjang bulan Agustus kemarin. Tak hanya penjualan domestik, ekspor semen juga digenjot saat kondisi pasar over capacity. Pada bulan September ini, perseroan akan mulai mensuplai kebutuhan semen di Taiwan. Jadi dapat dipastikan pada bulan September ekspor semen SMGR masih dapat meningkat.

Dari data Asosisasi Semen Indonesia (ASI) ekspor semen SMGR bulan Agustus naik 187 persen menjadi 86,8 juta ton dibanding periode sama tahun lalu 30,14 juta ton. Akumulasi ekspor SMGR periode Januari-Agustus juga naik 4,1 persen menjadi 360,4 juta ton dari 346,3 juta ton.

Sekretaris Perusahaan Semen Indonesia Agung Wiharto mengakui memang ada peningkatan penjualan ekspor yang cukup signifikan pada bulan Agustus. Peningkatan permintaan ini berasal dari negara tujuan yang eksisting, yakni Bangladesh, Filipina, Timor Leste, dan Brunei Darusalam.

PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD)

PT Bank of India Indonesia Tbk (BSWD) telah mendapatkan suntikan dana segar dari induk perusahaan sebesar Rp 500 miliar. Seluruh suntikan dana tersebut masuk ke dalam modal inti perseroan. Pada posisi laporan keuangan September 2016, bank berkode BSWD di Bursa Efek Indonesia ini mempunyai modal inti sebesar Rp 1,1 triliun atau masuk BUKU II. “

Pada kuartal IV 2016 masih berpotensi mendapatkan suntikan dari pemegang saham minoritas yaitu Rp 170 miliar. Suntikan dana segar ini merupakan komitmen induk untuk menghadapi skenario terburuk yang dihadapi oleh bank. Dengan adanya suntikan modal dari pemegang saham ini, diharapkan berefek positif terhadap kinerja bank.

Dengan adanya tambahan modal ini, menurut Prima, Bank of India Indonesia juga berhasil mempertahankan status devisa yang dimiliki. Seperti diketahui, OJK akan mencabut status bank devisa beberapa bank jika tidak melakukan penambahan modal di atas Rp 1 triliun sampai akhir tahun ini.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua