Saham19 September 2025
Laba Bank Mandiri Tahun Ini Senasib BTN di 2014 dan BNI di 2015?
Tahun 2014, laba BTN turun hingga 28,59 persen dan tahun 2015 laba BNI turun 15,9 persen
Bareksa•29 Juli 2016
Bareksa•29 Juli 2016

Tahun 2014, laba BTN turun hingga 28,59 persen dan tahun 2015 laba BNI turun 15,9 persen
Bareksa.com - Kinerja keuangan bank milik pemerintah hingga enam bulan pertama tahun ini bervariasi. Dari tiga bank BUMN yang sudah melaporkan kinerja, hanya laba PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) yang turun pada semester pertama tahun ini dibandingkan periode sama 2015.
Pada periode ini, laba Bank Mandiri turun 28,7 persen dari Rp9,92 triliun menjadi Rp7,08 triliun. Catatan Bank Mandiri berbanding terbalik dengan dua saudaranya yang juga sudah mempublikasikan kinerjanya. Misalnya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) dengan catatan laba naik 79,9 persen dari Rp2,34 triliun menjadi Rp4,37 triliun. Selain itu, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) mencatat laba tumbuh 25,4 persen dari Rp831 miliar menjadi Rp1,04 triliun.
Jika menengok ke belakang, kinerja Bank Mandiri terbaru mengingatkan kita pada BTN pada 2014 dan BNI pada 2015. Tahun 2014, menjadi tahun yang buruk bagi BTN. Bank spesialis kredit perumahan harus menerima penurunan laba hingga 28,59 persen dari Rp1,56 triliun di 2013 menjadi Rp1,12 triliun.
Catatan buruk BTN pada 2014 tak lepas dari naiknya suku bunga simpanan. Kenaikan suku bunga saat itu juga memicu naiknya biaya dana sebesar 40 persen. Akibatnya, rasio net interest margin (NIM) anjlok menjadi 4,7 persen dari sebelumya 5,4 persen.
Namun BTN berhasil membalikkan keadaan pada 2015. Laba bersihnya mencapai Rp1,85 triliun atau tumbuh 62 persen dibandingkan perolehan laba periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp1,15 triliun. Perbaikan kualitas kredit jadi pendorongnya. Non performing loan (NPL) gross yang tadinya 4,01 persen turun menjadi 3,42 persen.
Begitu juga BNI pada 2015 lalu. Saat itu, BNI yang baru dipimpin Achmad Baiquni membukukan laba turun 15,9 persen dari Rp10,78 triliun pada 2014 menjadi Rp9,07 triliun. Penurunan laba BNI saat itu merupakan dampak naiknya NPL menjadi 2,7 persen, dari 2 persen pada 2014, dan peningkatan pencadangan dana kredit hingga 101,4 persen.
Per Juni tahun ini, kinerja BNI kembali membaik, yang didorong penurunan cost of fund dari 3,2 persen pada Juni 2015 menjadi 3,1 persen. Oleh sebab itu, catatan laba BNI melonjak tajam pada semester pertama tahun ini, meski diiringi dengan kenaikan kredit macet juga. (Baca juga: Laba Q2 Tumbuh 79,9%, Mengapa Saham BBNI Malah Terkoreksi?)
Grafik: Perbandingan Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Bersih Bank Mandiri, BNI, BTN Semester I 2016 vs. 2015

Sumber: Laporan keuangan bank, diolah Bareksa.com
Mengapa kinerja Bank Mandiri bisa memburuk?
Informasi saja, turunnya laba Bank Mandiri per kuartal 2 tahun ini terutama disebabkan meningkatnya biaya pencadangan dari Rp4 triliun menjadi Rp9,9 triliun sebagai antisipasi risiko peningkatan NPL. Pada periode ini, NPL gross Bank Mandiri naik dari 2,43 persen menjadi 3,86 persen sementara NPL nett juga naik dari 1,01 persen menjadi 1,53 persen. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Video Pilihan
Lihat SemuaArtikel Lainnya
Lihat SemuaSaham25 Juni 2025
Saham30 April 2025
Saham06 Februari 2025
Saham16 Desember 2025
Reksa Dana17 Desember 2025
Emas12 Desember 2025
Reksa Dana16 Desember 2025