Begini Cara Wijaya Karya & Adhi Karya Serap Manfaat Tax Amnesty
Skema penerbitan surat utang masih jadi opsi utama WIKA dan ADHI untuk menyerap dana repatriasi

Skema penerbitan surat utang masih jadi opsi utama WIKA dan ADHI untuk menyerap dana repatriasi
Bareksa.com - Selesainya Undang-Undang Pengampunan Pajak membuat banyak perusahaan berlomba untuk memperoleh manfaat dari potensi dana repatriasi yang akan masuk ke Indonesia termasuk juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memang diarahkan pemerintah untuk menyerap dana tersebut.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), Suradi, kepada Bareksa.com Selasa, 2 Agustus 2016 mengungkapkan WIKA memang sedang mengajukan kepada Kementerian BUMN untuk menyerap dana rapatriasi melalui penerbitan saham dan juga utang.
"Mekanisme equity akan kami lakukan dengan cara melepas saham anak perusahaan kita melalui IPO (Initial Public Offering)," katanya.
Promo Terbaru di Bareksa
Ia melanjutkan, anak usaha yang akan dilepas sebagian sahamnya ke publik yakni PT Wika Realty dan juga PT Wika Industri Energi. WIKA akan melepas 30 persen saham di masing-masing anak usaha itu dengan nilai total Rp1 triliun. Diharapkan saham baru tersebut akan diserap oleh derasnya dana repatriasi itu.
Sementara dari sisi utang, WIKA akan menerbitkan obligasi atau pinjaman bank untuk membiayai proyek dengan skema turn key --skema proyek yang pembayarannya dilakukan bertahap sesuai progress pembangunan -- dan juga pre financing proyek. Pendanaan dari obligasi akan cocok untuk dua pekerjaan itu karena memiliki modal kerja yang besar. WIKA berharap obligasi ini
Hingga awal tahun 2017, pembiayaan dua jenis proyek itu diprediksi akan membutuhkan modal kerja hingga Rp5 triliun. Contoh dari proyek itu yakni proyek pengerjaan jalan tol. Saat ini WIKA membutuhkan tambahan modal untuk ruas tol Manado-Bitung, Balikpapan-Samarinda, dan Soreang-Pasir Koja. Selain itu WIKA juga sedang mengikuti lelang jalan tol Serang-Panimbang di Banten dan juga Cileunyi-Sumedang-Dawuan di Jawa barat.
"Kalau kita dapat dua proyek tol tambahan ini totalnya kita akan membutuhkan modal hingga Rp10 triliun, tapi itu sampai tahun depan", tambah Suradi.
Walaupun demikian perkiraan penggunaan modal hingga tahap pertama hanya sekitar Rp5 triliun. Selain opsi utang, hingga saat ini WIKA masih mempertimbangkan opsi yang paling baik untuk menyerap dana repatriasi.
"Kita masih godok lagi bagaimana mekanismenya nanti, kita juga sedang berbicara dengan perbankan baiik nasional awaupun swasta asing," katanya.
Besarnya potensi pendanaan proyek WIKA ternyata belum mengubah target pendapatan kontrak yang hingga akhir tahun ini diproyeksi akan mencapai Rp52 triliun.
Hingga bulan Juli 2016 pendapatan kontrak baru WIKA baru mencapai Rp18,3 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dari pencapaian periode sama tahun lalu yang hanya Rp10,4 triliun.
Tak hanya WIKA, PT Adhi Karya Tbk (ADHI) juga berharap memperoleh manfaat dari dana repatriasi untuk membantu pembiayaan mega proyek yang saat ini dikerjakan yakni proyek pembangunan kereta Light Rail Transit (LRT).
"Momennya memang bisa menjadi kesempatan kita untuk mendapatkan pendanaan lebih mudah dan juga bunga yang lebih murah," kata Corporate Secretary PT Adhi Karya Tbk, Ki Syahgolang Permata, kepada Bareksa.com.
Meskipun begitu ADHI masih mengkaji skema penyerapan dana repatriasi. Sepanjang semester pertama tahun ini ADHI hanya memperoleh pendapatan kontrak baru Rp6,1 triliun, masih jauh dibandingkan dengan target akhir tahun Rp25 triliun.
"Soal kontrak memang biasanya seperti itu rendah di semester pertama. Proyek-proyek pemerintah biasanya baru diumumkan di kuartal ketiga dan biasanya pendapatan kontak kita meningkat disana," jelas Syahgolang. (np)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.