BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Direkomendasikan Jual Oleh Sekuritas Asing, Saham Gudang Garam Merosot 5%

26 Juli 2016
Tags:
Direkomendasikan Jual Oleh Sekuritas Asing, Saham Gudang Garam Merosot 5%
Sejumlah buruh menyelesaikan lintingan rokok di pabrik rokok Desa Munjung Agung, Tegal, Jawa Tengah. Kementerian Perindustrian merencanakan menolak kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen pada 2016, karena berdampak akan memberatkan sektor industri dan bisa menimbulkan gejolak dan pemutusan hubungan kerja (PHK). ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Deutsche Verdhana Indonesia mendowngrade saham GGRM

Bareksa.com - Harga saham produsen rokok PT Gudang Garam Tbk (GGRM) merosot 5,1 persen pada perdagangan hari ini 26 Juli 2016 setelah salah satu sekuritas asing mengeluarkan rekomendasi jual terhadap saham ini.

Harga saham GGRM turun menjadi Rp71.175 per saham pada pukul 13:39 WIB, dibandingkan penutupan sebelumnya Rp75.000. Sejak pembukaan perdagangan hari ini, saham GGRM terus melemah hingga sempat menyentuh level terendah hari ini di Rp71.075. Nilai transaksi mencapai Rp129,8 miliar, yang menjadikannya saham peringkat ketiga terbesar top value pada hari ini. Jumlah saham GGRM yang sudah berpindah tangan sebanyak 18.000 lot.

Investor asing terpantau melakukan penjualan bersih saham GGRM senilai Rp46,26 miliar. Deutsche Verdhana Indonesia (DB) menjadi broker asing penjual saham GGRM terbesar, diikuti dengan JP Morgan Securities (BK).

Promo Terbaru di Bareksa

Grafik: Pergerakan Saham GGRM Intraday 26 Juli 2016

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Deutche Verdhana Indonesia (DB) sebelumnya menerbitkan riset yang menurunkan (downgrade) rekomendasi saham GGRM didasarkan pada tiga faktor utama yaitu penurunan volume penjualan, lambatnya kenaikan harga jual produk, serta prediksi penurunan rasio pembayaran dividen.

Dalam beberapa kuartal terakhir ini memang volume penjualan GGRM terus mengalami penurunan. Sepanjang kuartal pertama tahun ini volume penjualan turun 2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Harga jual pun hanya naik 2,5 persen.

Manajemen juga telah mengindikasikan rasio pembayaran dividen tahun 2015 yang mencapai 77 persen tidak akan berulang kembali. Manajemen menjelaskan rasio tersebut merupakan yang tertinggi dalam 15 tahun terakhir dan menjadi insentif bagi investor karena investor telah mendukung GGRM dalam periode 2011-2015 untuk mengeluarkan biaya modal yang tinggi yakni Rp19 triliun.

Harga saham GGRM dalam setahun terakhir juga sudah meningkat 50 persen sehingga DB mengatakan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk mengambil keuntungan.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua