Harga Perumahan di Jakarta Cepat Naik? Coba Bandingkan Dengan Kota Besar Dunia
Bali juga masuk kedalam radar kenaikan harga properti residensial Knight Frank

Bali juga masuk kedalam radar kenaikan harga properti residensial Knight Frank
Bareksa.com - Harga properti untuk tempat yang terus naik tidak hanya terjadi di Indonesia. Laporan dari konsultan Knight Frank menyebutkan kota Jakarta, bukanlah kota yang mengalami kenaikan harga properti terbesar dibanding ibukota-ibukota lainnya di belahan dunia lain.
Laporan Prime International Residential Index (PIRI) yang menyeleksi 100 kota besar di dunia menyebutkan Jakarta memang termasuk salah satu kota dengan peningkatan harga properti tertinggi. Namun, Jakarta tidak termasuk dalam 9 kota yang harga propertinya naik dua digit dalam satu tahun. Kota yang PIRI-nya naik paling besar adalah Vancouver (Kanada) yang naik hingga hampir 25 persen.
Posisi kedua dan ketiga dihuni oleh Sydney (Australia) dan Shanghai (China) dengan pertumbuhan masing-masing 14,8 dan 14,1 persen. Selanjutnya ibukota Turki, Istanbul naik 13 persen diikuti oleh Munich di Jerman dengan kenaikan 12 persen.
Promo Terbaru di Bareksa
Melbourne, San Francisco, Auckland dan Amsterdam masing masing juga naik dua digit sebesar masing-masing berurutan 11,9 persen, 10,9 persen, 10,2 persen, 10 persen. Sementara itu Monaco mengalami pertumbuhan yang sama dengan Amsterdam sebesar 10 persen.
Lalu dimana Jakarta?

Sumber: The Wealth Report Knight Frank 2016
Jakarta ada di urutan 18 dengan pertumbuhan harga properti sebesar 5,1 persen. Kenaikan properti di Jakarta masih lebih rendah dibanding Berlin, Toronto, Cape Town, Miami, Bangkok, Seoul, dan Val d'lsere.
Knight Frank juga memasukkan Bali ke dalam radarnya. Namun Pulau Dewata tesebut tidak mengalami kenaikan sama sekali dan berada di urutan 64.
Sementara di sebagian kota besar dunia masih ada kota yang mengalami penurunan harga properti. Yang paling besar adalah Lagos, Afrika yang turun hingga 20 persen.
Selain itu ada Buenos Aires, Megeve, Crans-Montana dan Dubai masing masing turun 8 persen, 7,6 persen, 6 persen dan 5,5 persen.
Secara keseluruhan pertumbuhan properti residensial naik sebesar 1,8 persen pada 2015. Angka ini tidak terlalu jauh dengan pertumbuhan tahun lalu sebesar 2 persen.
Pada 2015, sekitar 66 persen dari total kota yang masuk ke dalam jangkauan menunjukkan kenaikan, sedangkan pada 2014 hanya 64 persen. Walaupun demikian jarak antara kota yang bertumbuh dan tidak semakin kecil.
Pada 2009, jarak antara pertumbuhan paling besar dan paling rendah mencapai 97 persen, sedangkan hingga 2015 jaraknya berkurang bertahap dan menjadi 47 persen.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.