BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Sritex Dapat Lonjakan Penjualan Baju Ke Amerika, Laba Naik 10%

28 Maret 2016
Tags:
Sritex Dapat Lonjakan Penjualan Baju Ke Amerika, Laba Naik 10%
Wakil Presiden Direktur PT Sri Rejeki Isman Tbk (kiri) memberikan plakat kepada Kepala BKPM Franky Sibarani (tengah) di di pabrik Sritex, Sukoharjo, Rabu (10/6/2015). (BKPM)

Ekonomi domestik lesu, Sritex serius garap pasar ekspor

Bareksa.com - Perusahaan tekstil asal Surakarta PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang membawa pemiliknya masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia ternyata berhasil mencetak kenaikan laba bersih 10 persen tahun lalu meskipun terjadi perlambatan ekonomi.

Sepanjang 2015, SRIL mencetak laba bersih US$55,66 juta atau setara Rp723,6 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencetak laba US$50,45 juta atau Rp655,8 miliar.

(Baca juga: Masuk Daftar 50 Orang Terkaya, Beginilah Manuver Bisnis Bos Sritex)

Promo Terbaru di Bareksa

Kenaikan penjualan sekitar 7 persen menjadi penopang kinerja keuangan perusahaan tekstil baju militer dengan brand sritex ini. Tahun lalu, SRIL mampu memperoleh penjualan US$631 juta atau setara Rp8,2 triliun.

Tekanan ekonomi nasional juga sebetulnya dirasakan oleh SRIL. Tercermin dari penjualan domestik yang turun 1 persen menjadi US$320 juta tahun lalu. Yang menarik SRIL berhasil membuat lonjakan penjualan ke luar negeri. Penjualan ke wilayah Asia melesat 25 persen menjadi US$153 juta. Penjualan ke Amerika Serikat & Amerika Latin pun melonjak $62 juta. Selain itu, perseroan juga berhasil membuka pasar baru yakni ke Australia dengan nilai penjualan sebesar $4,28 juta.

Grafik: Penjualan SRIL Berdasarkan Wilayah Tahun 2014 & 2015

Illustration
sumber: Laporan Keuangan

Menyusul positifnya kinerja keuangan perusahaan, akhir pekan lalu harga saham SRIL meningkat cukup signifikan. Kamis, 24 Maret 2016, SRIL ditutup menguat signifikan 4,6 persen ke level Rp312 per saham. Namun hari ini, Senin 28 Maret 2016 sampai dengan jam 11.30 WIB, saham SRIL mengalami koreksi sebesar 1.92 persen ke Rp306 per lembar. Bahkan sebelumnya, saham SRIL sempat menyentuh level terendahnya di Rp302 per saham atau sudah sempat turun 3,2 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya.

Sejak awal tahun hingga penutupan hari Kamis, saham SRIL masih mencetak return negatif 19,79 persen. Per 30 Desember 2015 harga saham masih bertengger di level Rp389 per saham, sementara sejak pertengahan Januari, harga cenderung mengalami penurunan. (np)

Grafik: Pergerakan Harga Saham SRIL

Illustration
sumber: Laporan Keuangan

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,57

Up0,36%
Up5,38%
Up9,72%
Up9,86%
Up18,65%
Up8,78%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,86

Up0,46%
Up5,00%
Up8,84%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,16

Up0,41%
Up4,45%
Up9,64%
Up9,88%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,96

Up1,04%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua