BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Investor Korsel Akan Bangun Pabrik Makanan Minuman Rp8,3 T

07 Maret 2016
Tags:
Investor Korsel Akan Bangun Pabrik Makanan Minuman Rp8,3 T
Kepala badan Koordinasi penanaman Modal, Franky Sibarani ketika diwawancarai secara khusus di ruang kerjanya, 3 Juli 2015. (Bareksa/Alfin Tofler)

Investor Korea Selatan menyiapkan $600 juta untuk pembangunan dua pabrik makanan dan minuman.

Bareksa.com - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan investor Korea Selatan berencana membangun dua pabrik makanan dan minuman dengan nilai investasi masing-masing US$300 juta atau senilai total US$600 juta (sekitar Rp8,3 triliun dengan kurs Rp13.900).

Franky mengatakan, investor dari Negeri Ginseng itu ingin menanamkan modalnya karena sektor industri makanan dan minuman di Indonesia sangat menarik. Mereka sudah menyatakan kesiapannya membangun dua pabrik di Tanah Air.

“Mereka saat ini sedang dalam proses untuk menentukan lokasi. Saat ini alternatif lokasi yang dipilih di sekitar Banten atau Jawa Barat dan Jawa Timur,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin 7 Mei 2016.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut Franky, CEO perusahaan Korea Selatan tersebut menyampaikan permintaannya terkait kebutuhan serta keberlanjutan bahan bahan baku, salah satunya jagung.

“Mereka sangat siap untuk menyerap apabila bahan baku yang salah satunya Jagung tersebut dapat tersedia di dalam negeri,” ujarnya

Franky menambahkan, BKPM akan mencari solusi agar produk petani dapat diserap oleh investor. Pasalnya, investasi seperti ini akan menyerap banyak tenaga kerja dan substitusi produk impor.

"Serta tingginya multiplier effect yang ditimbulkan," katanya.

Franky berharap investor Korea Selatan tidak hanya melihat Indonesia sebagai basis industri, tapi juga sebagai rumah kedua mereka. Pasalnya, saat ini banyak fasilitas-fasilitas umum seperti restoran, pusat perbelanjaan dengan berbasis komunitas Korea Selatan yang ada di kota-kota besar di Indonesia.

Franky menilai investor Korea Selatan termasuk investor yang aktif melakukan penanaman modal di Indonesia. Ia memaparkan investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai US$1,2 miliar atau bertumbuh 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai nilai US$8 miliar. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua