Bareksa.com - Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan penyusutan rugi bersih sebesar 97 persen pada 2015, dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya. Kinerja operator seluler berlogo biru itu tertolong oleh penjualan menara yang dilakukan pada tahun lalu.

Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis hari ini (Senin, 1 Februari 2016), XL mencatat rugi bersih Rp25,34 miliar pada 2015, menyusut dibandingkan Rp803,71 miliar pada tahun sebelumnya. Adapun pendapatan sepanjang 2015 masih sedikit turun menjadi Rp22,88 triliun dibanding sebelumnya Rp23,46 triliun.

Pos beban infrastruktur perseroan memang meningkat menjadi Rp9,29 triliun dibanding sebelumnya. Akan tetapi, afiliasi dari Axiata Berhad di Malaysia ini mencatat keuntungan dari penjualan dan sewa-balik menara senilai Rp2,03 triliun. Alhasil, perseroan pun masih mencetak laba usaha Rp3,14 triliun dibanding sebelumnya Rp1,59 triliun.

Meskipun demikian, XL masih mencatat kerugian selisih kurs akibat utang dolarnya menjadi Rp2,5 triliun pada 2015, dibanding Rp992 miliar pada tahun sebelumnya. (Baca juga: Kurangi Utang, EXCL Kembali Jual Menara)

Dilihat secara kuartalan, kinerja XL masih terbilang bagus pada kuartal keempat 2015 dibanding kinerja pada periode yang sama pada 2014. Di tengah pendapatan kuartalan yang stagnan, perseroan dapat mencetak kenaikan laba operasional sekitar 6 persen menjadi Rp509 miliar dibanding Rp480 pada kuartal keempat tahun sebelumnya.

Selain itu, laba bersih sebelum pajak, bunga, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) XL juga naik 1 persen menjadi Rp2,320 triliun dibanding kuartal yang sama tahun lalu, tetapi menguat 6 persen dibanding dengan kuartal tiga. Yang menarik, marjin EBITDA perseroan pada kuartal keempat 2015 juga meningkat menjadi 39 persen dibanding sebelumnya 38,9 persen.

Analis Mandiri Sekuritas Ariyanto Kurniawan pun menilai bahwa EBITDA XL selama setahun penuh menjadi Rp8,4 triliun sesuai dengan perkiraan dan juga perkiraan konsensus analis dalam kisaran Rp8,3 - 8,4 triliun. "Tetap beli dengan target harga Rp4.000 per saham," ujarnya dalam riset yang dibagikan kepada nasabah pagi ini.

Harga saham XL pun hingga pukul 11.23 WIB hari ini naik 1 persen menjadi Rp3.710 dibanding level penutupan pekan lalu Rp3.675. Penguatan saham operator seluler ini terjadi di tengah pelemahan indeks harga saham gabungan (IHSG) 0,48 persen.

Pada saat yang sama, XL juga sedang mengumumkan rencana menerbitkan saham dengan hak memesan efek terlebih dahulu (rights issue) yang akan digunakan untuk membayar utang kepada induk usaha senilai US$500 juta. Perseroan akan meminta restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada 10 Maret 2016. Pengendali saham perseroan saat ini adalah Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd yang memegang porsi 66,4 persen dan sisanya masyarakat 33,6 persen.