BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Akankah Nasib Saham SIAP Sama Seperti TRAM?

31 Oktober 2015
Tags:
Akankah Nasib Saham SIAP Sama Seperti TRAM?
Petugas beraktifitas pada sekitar ruang yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (15/7).(ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)

Harga saham SIAP dan TRAM mengalami penurunan sejak beredar kabar adanya gagal bayar gadai (repo)

Bareksa.com – Pergerakan harga saham PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP) diumumkan masuk ke dalam kategori tidak biasa (unusual market activity/UMA) setelah lima hari berturut anjlok 46 persen. Pola pergerakan saham perusahaan yang baru pindah bisnis ke lini batu bara itu ternyata bukan pertama kali terlihat, karena ada emiten lain yang sebelumnya pernah mengalami hal serupa.

SIAP mencetak rekor harga terendah pada hari ini (Jumat, 30 Oktober 2015). Sampai dengan penutupan perdagangan, SIAP ditutup pada level Rp125 per saham.

Sejak 4 Agustus 2014 - sampai denhan hari ini, harga saham SIAP terus menurun setelah beredar kabar adanya gadai saham (repo) hingga otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) pun menyampaikan indikasi beberapa broker gagal membayar penyelesaian (settlement) untuk transaksi saham SIAP.

Promo Terbaru di Bareksa

Pergerakan Harga Saham SIAP 4 Agustus 2014 - 30 Oktober 2015

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Setelah kabar tersebut beredar awal pekan ini, transaksi saham SIAP langsung merosot drastis. Selama lima hari perdagangan periode 26-30 Oktober 2015, transaksi saham SIAP di pasar reguler anjlok menjadi rata-rata hanya Rp580 juta. Padahal sebelumnya rata-rata transaksi per hari saham SIAP dalam 14 bulan terakhir mencapai Rp76,2 miliar.

Tingginya transaksi selama 14 bulan terakhir ini tak terlepas dari aksi jual-beli oleh sejumlah broker yang sama, seperti PT Valbury Asia Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Reliance Securities, PT Yuanta Securities, PT Woori Korindo, PT CIMB Securities, PT Succorinvest Gani dan PT Millenium Danatama.

Pola transaksi serupa juga pernah dialami oleh perusahaan perkapalan PT Trada Maritime Tbk (TRAM) yang saat ini harganya mentok pada level Rp50.

Harga saham TRAM terus menurun sejak suspen sahamnya dibuka oleh BEI pada 20 November 2014. Kapitalisasi pasarnya pun tercatat telah menyusut 91,9 persen menjadi Rp1,5 triliun.

Saham TRAM disuspen sejak diberitakan salah satu kapal milik perseroan, yakni kapal MT Jelita Bangsa, diduga terlibat penyelundupan minyak di Tanjung Balai Karimun. (Baca juga: 4 Hari Harga Saham Ambrol, TRAM Disuspen; Pertamina Dikabarkan Memutus Kontrak).

Pergerakan Harga Saham TRAM 1 Januari 2013 - 30 Oktober 2015

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Namun, beredar kabar di kalangan pelaku pasar bahwa penurunan selama itu disebabkan ulah market maker yang melakukan transaksi margin dan repurchasing agreement (repo) atas saham TRAM. Menurut sumber Bareksa.com, market maker tersebut terpaksa mengalihkan kepemilikannya untuk membayar utang atas penggunaan dana margin dan jaminan transaksi repo.

Kepemilikan saham TRAM pun mengalami perubahan per 31 Desember 2014. Dalam catatan pemegang saham yang memiliki kepemilikan di atas 5 persen, muncul nama PT Topaz Investment yang memegang 8,5 persen, sedangkan nama PT Asuransi Jiwasraya dan Bank Barclays Plc hilang dari daftar. Padahal, Asuransi Jiwasraya dan Bank Barclays pada akhir Oktober masih tercatat memegang 5,76 persen dan 5,14 persen.

Kini PT Topaz Investment telah keluar dari daftar pemilik saham TRAM di atas 5 persen.

Penurunan harga saham dialami oleh kedua emiten ini menyebabkan kerugian bagi pemegang saham lainnya. Indikasi gagal bayar mengakibatkan saham tersebut biasanya dijual ke pasar pada harga yang lebih rendah sehingga harga saham anjlok. Namun, kemungkinan banyak investor tak tahu ada saham yang harganya merosot karena ada gagal bayar sehingga banyak investor ritel terjebak di saham tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,57

Up0,36%
Up5,38%
Up9,72%
Up9,86%
Up18,65%
Up8,78%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,86

Up0,46%
Up5,00%
Up8,84%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,16

Up0,41%
Up4,45%
Up9,64%
Up9,88%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,96

Up1,04%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua