BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Masih Ragu Ajukan Permohonan Kredit Tanpa Agunan? Simak Contoh Kasus Berikut

10 September 2015
Tags:
Masih Ragu Ajukan Permohonan Kredit Tanpa Agunan? Simak Contoh Kasus Berikut
Ilustrasi mengajukan permohonan kredit tanpa agunan (KTA) - (Duitpintar.com)

Dengan mengajukan permohonan kredit tanpa agunan, kita harus yakin bisa membayar cicilan kredit tersebut.

Artikel ini dipersembahkan oleh mitra produk investasi kami DuitPintar.com

Illustration

Duitpintar.com - Bingung apakah Kredit Tanpa Agunan (KTA) memang solusi keuangan yang tepat buat Anda? Anda sudah membuat hitung-hitungan. Tapi masih ragu apakah KTA adalah janji yang bisa Anda tepati untuk dilunasi?

Promo Terbaru di Bareksa

Ingat bahwa KTA, sama seperti program peminjaman lain, merupakan tanggung jawab yang tidak mudah. Bila tidak Anda lunasi, berbagai masalah bisa menghampiri. Dari skor kredit rusak hingga dikejar debt collector.

Untuk membantu Anda mengambil keputusan, kita lihat contoh kasus di bawah ini.

Prediksi Modal dan Perputaran Uang

Tessa (35) seorang ibu rumah tangga ingin memulai usaha katering untuk membantu pemasukan keluarganya. Tessa butuh uang sekitar Rp50 juta. Sekitar Rp30 juta untuk modal awal dan sisanya untuk menjalani usaha selama dua tahun pertama. Modal awal tersebut akan digunakan untuk membeli berbagai peralatan masak dan biaya pemasaran alias marketing.

Tessa sudah memiliki tabungan Rp20 juta. Maka sekarang Tessa membutuhkan pinjaman sisanya sejumlah Rp30 juta.

Mengingat dia tidak mungkin meminjam teman dan keluarganya untuk sisa modal Rp30 juta, maka Tessa berpaling ke program KTA yang disediakan oleh bank. Sekarang kita lihat kronologi Tessa dalam mengajukan permohonan KTA.

Pertama-tama, Tessa membuat perencanaan keuangan bulanan untuk usahanya sebagai berikut:

Pengeluaran:
Belanja bahan baku : Rp1,5 juta
Honor asisten : Rp1,5 juta
Biaya operasional : Rp200 ribu
Biaya tak terduga : Rp300 ribu

Total pengeluaran : Rp3,5 juta

Pendapatan kotor minimal Rp5 juta.
Pendapatan bersih: Rp5 juta - Rp3,5 juta = Rp1,5 juta.

Jika mendapat pinjaman Rp30 juta dan Tessa berhasil memanfaatkannya dalam waktu maksimal 3 bulan setelah dapat pinjaman, proyeksi bisnisnya berikut ini:

Pengeluaran:
Belanja bahan baku : Rp2,5 juta
Honor asisten : Rp1,5 juta
Biaya operasional : Rp400 ribu
Biaya tak terduga : Rp300 ribu

Total pengeluaran : Rp4,7 juta

Pendapatan kotor minimal Rp8 juta. Pendapatan bersih: Rp8 juta - Rp4,7 juta = Rp3,3 juta.

Setelah membuat perencanaan keuangan secara garis besar, Tessa berpikir, jika mengajukan permohonan KTA Rp30 juta, akan ada tambahan pendapatan bersih hampir Rp2 juta. Tapi bagaimana dengan cicilannya?

Tessa lalu browsing di internet dan mendapat info bahwa bank X menawarkan KTA tenor 24 bulan dengan suku bunga flat 1,49 persen per bulan dan fasilitas lain. Fasilitas itu di antaranya asuransi.

Dengan rincian pokok utang KTA Rp 30 juta, tenor 24 bulan, dan suku bunga flat 1,49 persen, maka perhitungan cicilannya:

- Cicilan pokok per bulan = Pokok utang KTA Rp30.000.000 / 24 bulan = Rp1.250.000
- Bunga per bulan = Rp30.000.000 x 1,49 persen = Rp447.000
- Total cicilan yang harus dibayar per bulan = cicilan pokok + bunga = Rp1.250.000 + Rp447.000 = Rp1.697.000

Tapi Tessa tahu, ketika mengajukan KTA Rp30 juta, dia juga harus membayar biaya administrasi yang disebut provisi. Di bank X, besarnya 3,5 persen dari pokok pinjaman.

Jadi Tessa harus membayar biaya provisi 3,5 persen x Rp30.000.000 = Rp1.050.000

Ini berarti saat KTA dicairkan, Tessa hanya akan mendapatkan:

Pokok pinjaman - biaya provisi = Rp30.000.000 – Rp1.050.000 = Rp28.950.000

Jadi, Ambil KTA atau Tidak?

Dengan mengajukan permohonan KTA ke bank, Tessa harus yakin pemasukannya tidak turun ke level di mana dia tidak bisa membayar cicilan kredit tersebut. Bila cicilan macet Tessa bukan hanya harus membayar bunga berlipat, tapi juga menanggung risiko rusaknya skor kredit.

Skor kredit adalah semacam peringkat kita sebagai pihak yang pernah pinjam uang ke bank. Jika pernah gagal bayar cicilan atau utang menumpuk-numpuk, skor kredit akan jeblok dan kita masuk blacklist BI.
Risiko selanjutnya, kita bakal sulit mengajukan kredit lain di kemudian hari. Dengan skema perhitungan cicilan di atas, artinya pada 3 bulan pertama Tessa akan merugi. Perhitungannya:

Pemasukan bersih: Rp1,5 juta
Cicilan : Rp1.697.000
Selisih : Rp1,5 juta - Rp1.697.000 = -Rp197 ribu

Tapi dalam perencanaan keuangan ada poin biaya tak terduga sebesar Rp 300 ribu. Karena tak terduga, pos ini bisa saja tak dipakai. Pos ini dipakai hanya jika misalnya duit belanja bahan baku kurang, ada piring pecah/kompor rusak, atau mobil operasional tiba-tiba mogok dan perlu perbaikan.

Artinya, jika pos itu tak terpakai, Tessa bisa menggunakannya untuk menutup cicilan. Tapi kalau terpakai dan Tessa tak punya tabungan cadangan, artinya dia bakal menunggak sampai benar-benar bisa memanfaatkan pinjaman Rp 30 juta itu.

Tessa memproyeksikan penghasilan bersihnya meningkat menjadi Rp 3,3 juta tiga bulan setelah mendapat pinjaman Rp 30 juta. Jika proyeksi Tessa tepat, artinya cicilan Tessa bisa dibayar penuh per bulan, dan dia masih mendapat sisanya.

Perhitungannya:

Pemasukan bersih: Rp3,3 juta
Cicilan : Rp1.697.000
Selisih : Rp3,3 juta - Rp1.697.000 = Rp 1.603.000

Terlihat dari perhitungan itu bahwa Tessa kemungkinan besar akan merugi pada tiga bulan pertama. Mulai bulan keempat, dia memperkirakan bisa mulai memetik hasil kerjanya.

Tapi tunggu dulu. Seperti disebutkan di atas, Tessa sudah punya tabungan Rp20 juta sebagai modal awal. Jika melihat skema prediksi pembayaran cicilan yang mendatangkan kerugian tersebut, ada baiknya uang Rp20 juta itu disimpan sekian persen sebagai dana cadangan.

Mungkin Rp5 juta bisa diamankan sebagai dana cadangan jika sewaktu-waktu Tessa kesulitan keuangan karena bisnis yang sepi atau masalah lain. Dengan begitu, Tessa bisa selalu membayar cicilan penuh tiap bulan, tanpa khawatir menunggak karena bisnisnya lesu sehingga pemasukan tak sesuai dengan prediksi.

Intinya, sebisa mungkin prediksi cicilan kredit per bulan lebih kecil daripada pemasukan bersih, kecuali ada tabungan cadangan. Tak masalah tabungan diambil untuk modal usaha yang hidup dari kredit.

Kita ambil contoh Tessa, setelah cicilan lunas 2 tahun kemudian, dia mendapat keuntungan:

- Cicilan lunas
- Bisnis sudah jalan 2 tahun, berkembang, dan makin dikenal orang
- Tabungan bisa diisi lagi dari keuntungan bisnis

Ingat, perhitungan keuangan di atas bersifat prediksi. Lantaran bisnis memang bukanlah ilmu pasti yang bisa dihitung pakai rumus modal besar = laba besar atau utang besar = bangkrut.

Banyak faktor yang mempengaruhi bisnis, antara lain kerja keras dan strategi bisnis. Kalau modal besar tapi kerja malas-malasan dan strategi bisnis jeblok, pasti mati bisnisnya.

Begitu juga sebaliknya. Utang besar kalau dikelola dengan baik pasti mendatangkan manfaat buat perkembangan bisnis.

Toh, kredit dari bank tidak diciptakan untuk menjerat nasabah dalam jurang utang. Kredit merupakan layanan dari bank untuk membantu memajukan ekonomi masyarakat. Sebab, kalau ekonomi masyarakat maju, bisnis bank otomatis ikut maju juga

Sudah bukan zamannya lagi takut berbisnis dengan modal terbatas. Seperti kata Bob Sadino, banyak yang tanya, bisnis apa yang bagus. Jawaban Om Bob: “Bisnis yang bagus ya yang dibuka, bukan ditanyakan terus!”

***

Baca juga:

Stress Terlilit Utang Bank? Jangan Panik, Begini Opsi Penyelesaiannya

Asuransi Kredit Tanpa Agunan Ada Supaya Kamu Bisa Tenang Saat Pinjam Duit Ke Bank

Aplikasi Kredit Sering Ditolak? Coba Cek Status Blacklist BI Kamu

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua