Investasi Asing Sektor Riil Indonesia Tertinggi di ASEAN
Investasi asing masuk ke Indonesia sebesar US$13,66 miliar, 31 persen dari total investasi asing di ASEAN

Investasi asing masuk ke Indonesia sebesar US$13,66 miliar, 31 persen dari total investasi asing di ASEAN
Bareksa.com - Meskipun terjadi perlambatan pertumbuhan ekonomi, arus investasi asing di sektor riil Indonesia sepanjang semester pertama tahun ini merupakan yang tertinggi di kawasan Asia Tenggara. Jumlah aliran dana asing masuk ke Indonesia hampir sepertiga dari total investasi yang masuk ke negara anggota ASEAN dalam periode 6 bulan pertama tahun ini.
Berdasarkan data Financial Times yang dikutip oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), investasi asing masuk ke Indonesia sebesar US$13,66 miliar, 31 persen dari total investasi asing di ASEAN yang nilainya US$44,06 miliar. Angka investasi asing di Indonesia mengalahkan Vietnam US$7,53 miliar dan Malaysia US$7,01 miliar.
Grafik Perbandingan Investasi Asing Masuk
Promo Terbaru di Bareksa

Sumber: BKPM
Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan data ini memberi gambaran bahwa di tengah kondisi ekonomi global yang melambat, Indonesia masih potensial sebagai negara tujuan investasi utama di kawasan Asia Tenggara. "Data ini juga mengonfirmasi penurunan nilai tukar rupiah dan pelambatan ekonomi Indonesia belum mempengaruhi arus investasi asing yang masuk ke Indonesia,” ujar Franky dalam konferensi pers di Jakarta hari ini (31/8).
Dia menambahkan secara global arus investasi sepanjang Semester I- 2015 sebesar US$311 miliar, menurun 15,8 persen dibanding US$369,5 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Namun, Asia-Pasifik menjadi satu-satunya wilayah yang masih mencatatkan pertumbuhan arus investasi positif. Arus investasi yang masuk ke Asia Pasifik Semester I- 2015 naik 9,2 persen menjadi US$137,3 miliar dibandingkan Semester I-2014 US$125,8 miliar.
Pada kesempatan tersebut, Franky Sibarani juga menjelaskan dari sisi negara asal investasi yang masuk ke ASEAN sepanjang Semester I 2015. Investasi terbesar berasal dari China dengan porsi 17 persen, diikuti Jepang (15 persen), Thailand (12 persen), Korea Selatan (12 persen), Singapura (10 persen), Amerika Serikat (9 persen). Selain itu, Malaysia dan Jerman masing-masing memberi 3 persen, sementara Taiwan dan Swiss memberi masing-masing 2 persen.
Grafik Porsi Investor Asing ke ASEAN

Sumber: BKPM
Franky mengatakan ada dua catatan yang bisa digarisbawahi dari negara asal investasi yang masuk ke kawasan ASEAN. Pertama, negara sepuluh besar asal investasi ke ASEAN, sudah sejalan dengan negara fokus pemasaran investasi yang ditetapkan BKPM. "Kedua, investasi intra ASEAN yang semakin meningkat, di mana ada tiga negara ASEAN yang masuk sepuluh besar sumber investasi ke ASEAN. BKPM sendiri, melalui perwakilan di Singapura, sudah mengarahkan upaya menarik investasi dari intra ASEAN, khususnya Singapura dan Malaysia,” ujar Franky.
Franky menegaskan, tantangan BKPM ke depan adalah mengonversi minat yang cukup tinggi arus investasi asing yang masuk ke ASEAN ini dapat terealisasi secepatnya. BKPM sendiri pada 2015 menargetkan realisasi investasi sebesar Rp 519,5 triliun. Hingga semester I-2015, tercatat realisasi investasi sebesar Rp 259,7 triliun atau 50 persen dari target 2015.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.