BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Pertumbuhan Pengguna Internet Rangsang Investor Asing ke Sektor Telekomunikasi

Bareksa28 Juli 2015
Tags:
Pertumbuhan Pengguna Internet Rangsang Investor Asing ke Sektor Telekomunikasi
Petugas menyelesaikan pemasangan kabel optik untuk jaringan internet salah satu provider telekomunikasi di kawasan Pasar Kemiri, Depok, Jawa Barat, Selasa (24/2). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Penetrasi pengguna internet capai 35% di 2014

Bareksa.com - Preferensi investasi indonesia pada kuartal II 2015 mengalami cukup banyak perubahan. Dominasi investasi di sektor pertambangan kini dikalahkan oleh gemilangnya prospek sektor telekomunikasi.

Pada kuartal II 2015 sektor pertambangan seolah tidak lagi menarik bagi investor asing maupun domestik. Khusus untuk investor asing, data BKPM menunjukan perubahan yang cukup signifikan. Industri transportasi, gudang dan telekomunikasi merangsek ke peringkat teratas dengan investasi senilai $2,1 miliar. Padahal kuartal sebelumnya, sektor industri ini hanya berada di urutan 10 dengan investasi $282 juta.

Grafik: Penanaman Modal Asing Berdasarkan Bidang Usaha

Promo Terbaru di Bareksa

Illustration

sumber: BKPM, diolah Bareksa

Grafik: Pertumbuhan Penanaman Modal Asing Berdasarkan Sektor (YoY)

Illustration
sumber: BKPM, diolah Bareksa

Perubahan minat investor asing ke bidang tersebut lantaran potensi industri telekomunikasi masih cukup besar. Survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) 2014 yang sudah dipublikasikan, menunjukan pertumbuhan pengguna internet Indonesia naik cukup signifikan sekitar 23 persen (menjadi 88,1 juta jiwa pada 2014 dari sebelumnya 71,2 juta jiwa pada 2013).

Pertumbuhan jumlah pengguna diiringi dengan peningkatan penetrasi --pengguna per jumlah penduduk-- dari 28,6 persen pada 2013 menjadi 34,9 persen pada 2014. Artinya, antusiasme masyarakat Indonesia menggunakan internet semakin tinggi.

Grafik: Pertumbuhan Pengguna Internet Indonesia

Illustration
sumber: APJII

Kondisi itu mengundang investasi sejumlah perusahaan telekomunikasi untuk mengembangkan layanan internet yang lebih cepat, di antaranya dengan mengembangkan 4G LTE yang didukung jaringan kabel serat optik (fiber optik). Dengan jaringan seperti ini koneksi yang diterima pelanggan diklaim lebih stabil.

Sebut saja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang tahun ini menganggarkan Rp25 - 30 triliun untuk belanja modal (capex). Sekitar 60 persen dialokasikan untuk Telkomsel (anak usahanya), sementara 30 persen untuk Indonesia Digital Network yang membangun sistem kabel jaringan pita lebar. (Baca Juga: Investasi Langsung Tumbuh Positif, Sektor Telekomunikasi Jadi Pilihan)

Telkom menargetkan untuk mengganti seluruh sistem kabel yang sebelumnya menggunakan material tembaga menjadi kabel serat optik pada 2020 mendatang.

“Pada 2020 akan pakai fiber (serat optik) semua. Semua jaringan ke rumah akan pakai fiber,” Ujar Dian Rachmawan Direktur Consumer Service Telkom di sela acara FFTH Conference and Exhibition 2015 Asia Pasific kepada awak media.

Bahkan perusahaan retail pemilik Indomaret mulai melirik bisnis telekomunikasi. Indoritel Makmur International Tbk (DNET) --induk usaha Indomaret-- tahun ini berencana membangun jaringan kabel fiber optik. Perseroan membidik dana Rp1,3 triliun dari penerbitan saham baru tanpa HMETD untuk mendanai proyek tersebut.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Capital Fixed Income Fund

1.772,48

Up0,69%
Up3,37%
Up0,02%
Up6,89%
Up17,20%
Up44,73%

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.318,65

Up0,31%
Up3,73%
Up0,03%
Up5,42%
Up18,20%
-

Syailendra Pendapatan Tetap Premium

1.751,12

Down- 0,79%
Up2,71%
Up0,01%
Up3,87%
Up18,29%
Up46,73%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.039,98

Up0,13%
Up2,19%
Up0,02%
Up2,70%
Down- 2,15%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

Produk baru

1.036,53

Up0,62%
Up3,61%
Up0,03%
---

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua