BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

POLICY FLASH: BI Perketat Transaksi DolarTanpa Underlying

19 Agustus 2015
Tags:
POLICY FLASH: BI Perketat Transaksi DolarTanpa Underlying
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo (kanan) berbincang dengan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara usai menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (19/5). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Impor daging ditambah; target lifting minyak di bawah target

Bareksa.com - Berikut sejumlah berita terkait kebijakan pemerintah atau regulator yang dirangkum dari surat kabar nasional:

Stabilisasi Nilai Tukar

Bank sentral memperketat pengawasan transaksi valuta asing dengan membatasi pembelian dolar AS tanpa underlying menjadi US$25.000 dari semula US$100.000 per bulan guna menutup ruang gerak spekulan. Dalam penyesuaian terhadap Peraturan Bank Indonesia No. 10/2008 tentang Pembelian Valuta Asing terhadap Rupiah kepada Bank, pembeli valas diwajibkan melaporkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan tujuan transaksi (underlying transactions) apabila melampaui nilai nominal tersebut.

Promo Terbaru di Bareksa

Ketentuan itu berlaku untuk setiap transaksi individu atau badan usaha. Gubernur Bank Indonesia Agus D.W. Martowardojo menyatakan langkah ini inisiatif yang ditempuh untuk mendukung stabilisasi nilai tukar. Menurut dia, ini juga terkait dengan tekanan lanjutan terhadap rupiah karena kejutan devaluasi yuan (overshoot) pekan lalu.

Impor Daging

Pemerintah berencana menambah jumlah impor sapi bakalan hingga 300.000 ekor sampai akhir tahun ini sekaligus mengancam para spekulan untuk tidak meneruskan aksi penimbunan daging sapi. Hingga pekan ketiga Agustus, harga daging sapi terpantau di tingkat pasar eceran masih di level Rp110.000—Rp120.000 per kilogram kendati pemerintah gencar melakukan operasi pasar dan para pengusaha penggemukan (feedloter) mulai menggelontorkan cadangan sapi mereka.

Sepanjang tahun ini, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor sapi bakalan sebanyak 400.000 ekor untuk 41 importir selama tiga kuartal, 29.000 sapi siap potong pada kuartal III, serta tambahan 50.000 ekor sapi potong untuk Perum Bulog. Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong mengungkapkan dirinya telah berbicara dengan Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengenai persoalan harga daging sapi. Menurut Thomas, penambahan izin impor itu sudah mereka sepakati.

BI Rate

Bank Indonesia, seperti diperkirakan sebelumnya, mempertahankan suku bunga acuan pada level 7,5 persen sekaligus menunjukkan posisi dilematis bank sentral yang tidak memiliki ruang untuk menggerakkan BI Rate dan ‘memburamkan’ arah kebijakan moneter ke depan.

Dalam survei Bisnis terhadap 10 lembaga riset ekonomi dan institusi keuangan, seluruh ekonom menyebutkan bank sentral akan menahan tingkat bunga demi menghindari terpaan berbagai risiko global terhadap nilai tukar rupiah. Risiko-risiko itu adalah spekulasi normalisasi Federal Reserve pada September dan dimulainya era pelemahan atau devaluasi yuan oleh People's Bank of China (PBOC) sejak pekan lalu.

Target Lifting Minyak

Produksi minyak mentah siap jual (lifting) di Tanah Air sepanjang tahun ini diproyeksi hanya 816.000 barel per hari (bph) di bawah target APBN-P 2015 yang dipatok 825.000 bph. Kepala Hubungan Masyarakat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro mengatakan lifting minyak pada tahun ini diperkirakan tidak akan mencapai target APBN-P 2015.

Padahal, dalam rapat kerja dengan Komisi VII DPR beberapa waktu yang lalu, SKK Migas meyakinkan kepada anggota DPR bahwa angka lifting bisa mencapai 828.000 bph. Dia menjelaskan penurunan tersebut terjadi karena terlambatnya proyek Lapangan Banyu Urip. Keterlambatan proyek itu salah satunya disebabkan kerusuhan pe kerja pada 1 Agustus 2015.

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua