BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Melakukan Tarik Tunai Kartu Kredit Itu Ide Bagus, Asal Anda Ingat Poin Ini!

06 Agustus 2015
Tags:
Melakukan Tarik Tunai Kartu Kredit Itu Ide Bagus, Asal Anda Ingat Poin Ini!
Ilustrasi Kartu Kredit - (Duitpintar.com)

Tarik tunai kartu kredit itu tidak selamanya merugikan. Ada situasi yang tempat untuk menggunakan fitur tersebut.

Artikel ini dipersembahkan oleh mitra produk investasi kami DuitPintar.com

Illustration

Duitpintar.com - Sudah banyak artikel umum yang mengatakan “Tarik tunai itu biaya dan bunganya besar sekali, jangan dilakukan!” Atau “Kartu kredit itu untuk bayar transaksi. Kalau ingin tarik tunai pakai kartu debit!” Tapi ada alasannya fitur tersebut disediakan oleh bank kartu kredit.

Promo Terbaru di Bareksa

Memang, tarik tunai kartu kredit dianggap ‘berbahaya’. Orang yang sering melakukan tarik tunai kartu kredit bisa mengindikasikan bahwa ada masalah yang lebih gawat tersembunyi.

Lagipula, jika Anda sering melakukan tarik tunai karena tidak punya uang, sudah jelas ada sesuatu yang sangat salah. Kalau Anda tidak punya cukup uang untuk kehidupan sehari-hari, bagaimana membayar tagihan kartu kredit nanti?

Sebagai panduan dasar, ada dua jenis tambahan biaya yang harus ditanggung saat melakukan tarik tunai kartu kredit: biaya penarikan dan bunga.

Biaya penarikan adalah biaya yang dibayar sekali pada saat melakukan penarikan. Adapun bunga ini yang merupakan masalah karena akan menyebar seperti kanker bila dibiarkan.

Bunga dari tarik tunai kartu kredit memiliki peraturan yang sama dengan bunga yang dihasilkan dari segala transaksi kartu kredit. Intinya, kalau dibiarkan tidak terbayar akan terus beranak-pinak selamanya. Jadi, harus bagaimana?

Ada cara agar Anda bahkan tidak perlu membayar bunga tersebut. Dengan langsung membayar lunas tagihan tarik tunai kartu kredit, maka Anda pun terbebas dari akumulasi bunga yang bertambah setiap bulan.

Tapi mengesampingkan hal-hal tersebut, ada situasi dan waktu di mana Anda dapat melakukan tarik tunai kartu kredit dengan penuh percaya diri. Apa saja situasi tersebut?

1. Keadaan Gawat Darurat

Keadaan gawat darurat di sini bukan keadaan gawat darurat biaya.

Mungkin bila Anda atau anggota keluarga ada yang mengalami kecelakaan dan harus masuk rumah sakit Anda masih bisa menghindarkan diri dari tarik tunai kartu kredit. Apalagi semua rumah sakit sekarang sudah bisa melakukan pembayaran melalui gesek kartu kredit atau pun debit.

Tapi bagaimana kalau kecelakaan tersebut terjadi di daerah ‘terpencil’ dan perawatan dilakukan di klinik kecil yang belum dilengkapi dengan mesin EDC. Apalagi kalau Anda tidak sedang memegang uang tunai.

Lebih parahnya lagi Anda tidak punya asuransi, jadi harus membayar secara tunai. Tidak mungkin menggesek kartu kredit tanpa mesin EDC dan tidak mungkin membayar bila tidak punya uang, kan?

Anda lari ke ATM terdekat, dan ternyata bahkan kartu debit pun sedang kosong. Baru di sana Anda tarik tunai kartu kredit untuk membayar tagihan.

2. Kebutuhan Berbisnis

Ada satu lagi pengecualian di mana Anda dapat melakukan tarik tunai. Apa yang akan Anda lakukan kalau Anda tidak punya uang tunai, tapi Anda punya kesempatan membeli sesuatu yang bisa dijual lagi untuk mendapatkan untung?

Misalnya Anda memiliki sebuah toko handphone. Pada akhir bulan, Anda mendapat pesanan. Ada seorang bapak ingin membelikan hadiah handphone untuk istrinya.

Handphone tersebut harus Anda beli seharga Rp1 juta. Dengan penjualan tersebut Anda meraup untung Rp300 ribu. Tapi Anda tidak memiliki handphone yang diinginkan bapak tersebut, dan tidak memiliki uang tunai untuk membeli ke pemasok. Lalu bagaimana?

Tentunya Anda bisa berpaling ke kartu kredit. Anda bisa menarik uang Rp1 juta melalui kartu kredit. Tentu saja Anda harus menanggung biaya penarikan sebesar minimal Rp50 ribu. Bila Anda langsung bayar tagihan tersebut sampai lunas tanpa menunggak ke bulan-bulan berikutnya, Anda tidak perlu membayar bunga.

Berarti total keuntungan bersih yang Anda terima Rp250 ribu. Waalhasil, tarik tunai kartu kredit terlihat seperti pilihan bagus, bukan?

• Harga handphone dari supplier : Rp1 juta

• Harga handphone saat Anda jual : Rp1,3 juta

• Untung : Rp300 ribu

• Tarik tunai kartu kredit : Rp1 juta

• Biaya tarik tunai kartu kredit : Rp50 ribu

Anda membayar tagihan kartu kredit secara penuh, Anda pun tidak dikenakan bunga. Totalnya jadi Rp 1.050.000. Tapi ingat, Anda masih meraih untung:

• Rp300 ribu (untung dari penjualan) – Rp50 ribu (biaya tarik tunai) = Rp250 ribu

Kalau memang sangat merugikan, tentunya bank tidak akan menyediakan fitur tersebut. Tidak seperti kepercayaan orang awam, bank itu tidak jahat dan tak bodoh. Bank mengalami kerugian setiap ada kredit macet karena utang yang tidak mampu Anda bayar.

Sama seperti semua fitur dan kartu kredit itu sendiri, tarik tunai hanya satu dari sekian media atau alat yang bisa Anda gunakan. Gunakan dengan benar, maka Anda memiliki pintu darurat yang bisa Anda akses saat Anda tidak memiliki pilihan lain.

***
Baca juga:

9 Prinsip yang Jadi Pegangan agar Memilih Kartu Kredit dengan Bijak

Bukan Sembarang Rumus, Begini Cara Menggunakan Kartu Kredit dengan Bijak dan Tepat

Hak dan Cara Kita untuk Menghindari Gangguan Telemarketing, Dijamin Kuat Secara Hukum

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.202,74

Up0,42%
Up5,47%
Up9,65%
Up9,79%
Up18,62%
Up7,84%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,32

Up0,49%
Up5,00%
Up8,79%
Up9,05%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.152,7

Up0,45%
Up4,45%
Up9,60%
Up9,91%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.045,13

Up0,98%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua