OJK Minta Calon Direksi BEI Siapkan Indikator Kinerja
Fit and proper test akan dilakukan pada 1 Mei hingga 3 Juni

Fit and proper test akan dilakukan pada 1 Mei hingga 3 Juni
Bareksa.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan meminta para calon direksi Bursa Efek Indonesia (BEI) menyusun indikator kinerja. Persyaratan tersebut akan menjadi salah satu poin dalam tes kelayakan para kandidat pemimpin self-regulatory organization itu di pasar modal.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menjelaskan bahwa salah satu dokumen yang akan diminta adalah Indikator Kinerja Umum (IKU) untuk mengukur target yang ditetapkan sendiri oleh para kandidat direksi. "Mereka akan diminta laporan per tahun untuk pencapaian kinerja. tentu ada penilaian kepada direksi tersebut. Direksi bursa harus paham betul tugas mereka sebagai SRO," ujarnya kepada wartawan 15 April 2015.
Dia pun menjelaskan tugas direksi bursa tidak hanya mengawasi perdagangan dan transaksi, tetapi juga sebagai perpanjangan tangan dari regulator. Hal itu juga berlaku untuk para direksi yang sekarang masih menjabat (incumbent), tetapi juga ikut dalam pemilihan calon direksi periode ke depan.
Promo Terbaru di Bareksa
OJK berharap bahwa para incumbent yang kembali dipilih menjadi calon direksi di periode ke depan akan memiliki target baru. Mereka tidak dikaitkan dengan target sebelumnya, tetapi bisa menjadi salah satu penilaian. Misalnya, dia mencontohkan, indikator kinerja utama yang bisa dicapai akan dinilai mulai dari tahun pertama sampai ketiga. Akan ada kompensasi bila gagal, misalnya bonus bisa diturunkan.
Para incumbent, menurut Nurhaida, seharusnya memiliki kompetensi lebih karena memiliki program yang sudah ada. Namun, itu tidak akan menjadikan program ke depannya akan sama seperti saat ini. "Yang lebih utama bagaimana ke depan. Program tidak mungkin sama karena terget sesuai dengan periode mereka sudah selesai," katanya.
Jadwal Pemilihan
Nurhaida menyampaikan bahwa hingga saat ini belum menerima pengajuan paket calon direktur BEI dari kelompok Anggota Bursa (AB). Namun, sudah ada dua tahapan yang selesai dalam proses pemilihan ini. (Baca Juga: Bursa Pencalonan Direksi BEI Makin Panas, Samsul Bantah Masuk Paket Abi)
Dua tahapan tersebut adalah pertama, pengajuan usulan jumlah kebutuhan direktur bursa periode 2015-2018 sebanyak tujuh orang yang ditetapkan pada 23 Februari 2015. Tahap kedua penetapan komposisi direksi yang sudah diajukan pada 11 Maret lalu.
Komposisi direksi: Direktur Utama, Direktur Penilaian Perusahaan, Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan. Direktur Teknologi Informasi dan Manajemen Risiko, Direktur Pengembangan, dan Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia.
Proses selanjutnya sebagai berikut.
-30 April: Batas waktu penyampaian calon direksi oleh kelompok Anggota Bursa
-1 Mei sampai 3 Juni: penyelenggaraan fit and proper test seluruh calon direksi. Bila ada satu atau lebih posisi belum terisi dalam syarat fit proper maka akan disampaikan pada paket untuk mengusulkan nama lain. Batasnya 11 Juni.
-18 Juni. OJK akan sampaikan surat ke direksi bursa untuk memberitahukan calon lulus fit and proper yang bisa ditetapkan.
-25 juni 2015: RUPS Bursa. Direksi akan ditetapkan pada hari itu.
Paket Calon Direksi
Sejauh ini, sudah terdengar ada lima paket calon direksi yang diusulkan para Anggota Bursa meski belum disampaikan kepada OJK. Lima paket tersebut sudah menyampaikan visi dan misi di depan para Anggota Bursa untuk menggaet dukungan pada 14 April. Ada dua calon dari incumbent, yaitu Samsul Hidayat (Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI) dan
Hamdi Hassyarbaini (Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI).
Berikut nama-nama calon direksi yang diusung dalam lima paket plus posisi atau jabatan sebelumnya:
Paket 1
Abiprayadi (Dirut Mandiri Sekuritas)
Susanty Wijaya (Direktur PT DBS Vickers Securities Indonesia)
Wijaya Subekti (Direktur PT Maybank Kim Eng Securities),
Supandi (mantan Direktur Keuangan & SDM BEI periode 2009-2012),
Nicky Hogan (Presiden Direktur PT Reliance Securities Tbk),
Trisnadi Yulrisman (Direktur PT Sarana Multigriya Finansial ),
Patricius Sendjojo (Komisaris PT Universal Broker Indonesia).
Paket 2
Reynaldi Hermansjah (Direktur Independen Jasa Marga Tbk)
Bambang Widodo (Direktur PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia),
Kristian Manullang (Kadiv Pengaturan dan Pemantauan Anggota Bursa BEI),
Ignatius Girendroheru (Dirut Indonesia Bond Pricing Agency/IBPA),
Fifi Virgantria (Direktur Danpac Sekuritas),
I Gusti Ngurah Budi Sanjaya (Project Management untuk Global Financial Institution PT BNI Tbk)
Grace N Wiragesang (Direktur Lautandhana Investment Management).
Paket 3
Samsul Hidayat (Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota BEI)
Sulistyo Budi (Direktur Kustodian Sentral Efek Indonesia),
I.G.Nyoman Yetna (Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Riil BEI),
Chaerudin Berlian (Mantan Komisaris BEI),
Yohanes Liauw (Kepala Divisi BEI),
Hamdi Hassyarbaini (Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia BEI),
Ratih D.Item (Presiden Direktur PT Sucorinvest Central Gani).
Paket 4
Tito Sulistio (Wakil Presdir CMNP)
Alpino Kianjaya (Direktur PT MNC Securities),
LID da Lopez (Dirut PT Equity Securities Indonesia),
Andrew Haswin (mantan Direktur PT Kresna Securities),
Mochamad Mukhlis (Kadiv Manajemen Risiko BEI),
Krishna Suparto (mantan Direktur BNI),
Kanya Lakhsmi (Direktur PT Golden Plantation Tbk).
Paket 5
Ronald T.Andi Kasim (Dirut Pefindo)
Rudy Utomo (Dirut Evergreen Capital),
Justitia Tripurwasari (Direktur Manulife Asset Management),
John Tambunan (Citigroup Securities Indonesia),
Mas Mokhamad Sudarmaji (DBS Vickers Securities Indonesia),
Johannes Arts Abimanyu (Dirkeu Pefindo),
Zaki Mubarak (Bosowa Sekuritas).
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.202,74 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,32 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.152,7 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.045,13 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.