Hubungan Indonesia-Australia Renggang, Pariwisata dan Daging Jadi Isu Utama
Impor daging sapi Indonesia sebanyak 40 persen berasal dari Australia.

Impor daging sapi Indonesia sebanyak 40 persen berasal dari Australia.
Bareksa.com – Bali merupakan salah satu tujuan wisata terbaik di dunia. Keindahan panoramanya bukanlah satu-satunya alasan kenapa orang berbondong-bondong mengunjungi pulau ini. Keunikan budaya, serta keramahan penduduknya memberi kontribusi pada melonjaknya kunjungan wisatawan asing ke Pulau Dewata.
Belakangan, sektor pariwisata di Bali menghangat karena adanya pernyataan untuk memboikot Bali sebagai destinasi wisata turis Australia. Hubungan bilateral kedua negara juga merenggang dikarenakan rencana eksekusi mati duo Bali nine.
Pemerintah Indonesia sudah menetapkan dua warga Australia, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan yang menjadi bandar narkoba dengan hukuman mati dan eksekusinya akan dilakukan dalam waktu dekat. Protes terus berlangsung, bahkan Perdana Menteri Australia, Tony Abbot ikut angkat bicara terkait hal ini.
Promo Terbaru di Bareksa
Terkait masalah ekonomi, akankan merenggangnya hubungan ini berdampak besar bagi Indonesia?
Dari data yang diambil Bareksa dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, pada sepanjang tahun 2014 sebanyak 2,8 juta wisman datang ke Bali. Dari jumlah keseluruhan tersebut, wisatawan Australia tercatat sebagai pengunjung terbanyak.
Grafik Lima Negara Yang Penduduknya Paling Banyak Mengunjungi Indonesia
Pada tahun 2014 saja tercatat ada 992 ribu warga negeri kangguru ini datang ke Bali. Angka ini mencapai 26,33 persen dari total kumulatif wisman yang datang ke Bali.
Walaupun demikian, nampaknya eksekusi mati kedua warna Australia ini tidak akan menyurutkan animo masyarakat untuk datang ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Wakil Ketua Bali Tourism Board, Bagus Sudibya.
Bahkan Bagus memperkirakan pada tahun ini akan lebih banyak wisman Australia yang datang ke Bali karena merasa aman dengan tertangkapnya gembong narkoba di Indonesia.
“Ada lima hal yang akan membuat wisman Australia tetap datang ke Indonesia. Yang pertama aman, murah, dekat, menarik dan bahaya narkoba yang terus berkurang,” kata Bagus.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali mengatakan di posisi kedua pelancong terbanyak disusuki oleh China. Tercatat sepanjang tahun 2014 sekitar 586 ribu wisatawan asal negeri tirai bambu tersebut datang ke Bali dari sebelumnya hanya 387 ribu wisman atau meningkat 51,4 pesen.
“China kini merupakan pangsa pasar yang cukup potensial datang ke Indonesia dengan catatan maskapai penerbangan memadai dan pemasaran yang terpadu," ujarnya.
Walaupun demikian, Meskipun demikian untuk sekarang ini wisman Australia tetap menyumbang pendapatan daerah karena ketika datang ke Bali para wisman berlibur untuk waktu cukup lama sekitar dua minggu hingga 1 bulan.
Sebagian Besar Impor Daging Sapi Indonesia Berasal Dari Australia
Daging sapi merupakan salah satu sektor sentral dalam hubungan Indonesia-Australia. Bagaimana tidak, impor daging Indonesia dengan Australia mempunyai porsi hingga 40 persen.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia, Thomas Sembiring ketika dihubungi Bareksa.com. Thomas mengungkapkan pada tahun ini kebutuhan daging sapi Indonesia hingga bulan maret mencapai 120 ribu ton.
"Jumlah impor dari Australia yang diizinkan adalah sekitar 48 ribu ton atau 40 persen," katanya.
Indonesia memang sangat tergantung dengan Australia untuk masalah impor daging, namun tidak sebaliknya. Thomas mengatakan total ekspor daging Australia secara keseluruhan mencapai 1,1 juta ton setiap tahunnya.
Neraca Perdagangan
Sementara itu nilai impor non-migas Indonesia dari Australia pada periode Januari-Desember 2014 mencapai $5,49 miliar. Adapun impor pada bulan Januari 2015 mengalami penurunan menjadi $267,2 dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar $319 juta. Secara keseluruhan impor dari Australia terhadap total impor non-migas hanyalah 3,40 persen.
Sementara itu ekspor non-migas Indonesia periode Januari-Desember 2014 mencapai $3,96 miliar. ekspor untuk bulan Januari 2015 mengalami penurunan menjadi $184,4 juta dari sebelumnya $192,4 juta. Total ekspor non-migas Indonesia ke Australia sendiri hanya 1,65 persen dan terpaut jauh dibandingkan Amerika Serikat yang mencapai 11,17 persen. (al)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
| Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.203,01 | ||||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.182,67 | - | - | ||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A | 1.153,01 | - | - | ||||
Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A | 1.044,45 | - | - | - | - | - |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.