BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Garuda Dapat Pinjaman $100 Juta Dari BII, Rasio Utang Membesar

24 Maret 2015
Tags:
Garuda Dapat Pinjaman $100 Juta Dari BII, Rasio Utang Membesar
Pesawat milik maskapai Garuda Indonesia terparkir di Terminal 2F, Bandara internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten - (ANTARA FOTO/Lucky R.)

Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perseroan mencapai 1,16 kali per akhir tahun lalu.

Bareksa.com - Operator penerbangan PT Garuda Indonesia (Persero) tbk (GIAA) mengumumkan telah menandatangani perjanjian fasilitas pembiayaan dengan Bank International Indonesia (BII) senilai hingga $100 juta. Nilai rasio pinjaman terhadap ekuitas maskapai nasional ini semakin meningkat.

Direktur Keuangan & Manajemen Resiko GIAA, I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra, pada keterbukaan bursa, Selasa 24 Maret 2015 menyatakan pinjaman ini berlaku selama 12 bulan dengan bunga 7,8 persen. Sebelumnya, dia mengatakan pinjaman dari BII tersebut akan digunakan untuk refinancing utang jatuh tempo GIAA pada semester pertama 2015.

Berdasarkan perhitungan dalam laporan keuangan 2014, rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) perseroan mencapai 1,16 kali per akhir tahun lalu. Angka tersebut sudah membengkak dibandingkan 0,73 kali per akhir 2013 yang artinya kemampuan membayar utang dengan ekuitas semakin berkurang. Ditambah dengan pinjaman baru ini, DER perseroan bisa mencapai 1,27 kali.

Promo Terbaru di Bareksa

Garuda sendiri pada 2014 mengalami kerugian. Perusahaan pelat merah ini melaporkan rugi bersih senilai $371,97 juta setahun penuh, membalikkan untung $13,58 juta di tahun sebelumnya. Beban usaha perusahaan membengkak 14,62 persen.

Seperti terlihat dalam laporan keuangan 2014, Garuda membukukan pendapatan usaha yang masih meningkat 4,65 persen menjadi $3,93 miliar. Namun, beban usaha juga membengkak menjadi $4,29 miliar pada 2014, dibandingkan $3,75 miliar pada 2013.

Alhasil, perseroan pun mencatatkan rugi usaha sebesar $399,31 juta pada 2014 dibandingkan laba usaha $62,94 juta pada tahun sebelumnya. Beban keuangan pun membengkak jadi $73,32 juta dibandingkan $59,87 juta. Komponen terbesarnya adalah bahan bakar dan sewa pesawat.

Beban bahan bakar juga mengalami kenaikan menjadi menjadi $1,56 miliar atau naik 9,8 persen dari 1,42 miliar. Beban sewa pesawat juga mengalami kenaikan 29,32 persen menjadi $765,87 juta dari $592 juta.

Jumlah aset perseroan naik 3,68 persen menjadi $3,1 miliar per akhir 2014 dibandingkan $2,99 pada setahun sebelumnya. Namun, ekuitas menyusut 18,57 persen menjadi $916,7 juta dibandingkan 1,12 miliar pada setahun sebelumnya.(Selengkapnya baca di sini: Meski Diuntungkan Turunnya Minyak Dunia, Garuda Tetap Rugi $372 Jt Pada 2014 ) (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

autodebet

1.203,01

Up0,38%
Up5,34%
Up9,67%
Up9,80%
Up18,64%
Up8,72%

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.182,67

Up0,46%
Up5,00%
Up8,82%
Up9,04%
--

Syailendra Sharia Fixed Income Fund Kelas A

1.153,01

Up0,41%
Up4,45%
Up9,63%
Up9,89%
--

Eastspring Syariah Mixed Asset Fund Kelas A

1.044,45

Up1,10%
-----
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua