Rupiah Melemah, Garuda Siapkan Hedging Bahan Bakar & Kenaikan Tarif: Investor

Bareksa.com - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) akan menaikkan tarif tiket pesawat sebesar 20 persen, melakukan lindung nilai (hedging), dan mengkonversi sebagian pembiayaan operasional ke dalam rupiah, dalam rangka menghadapi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Sekitar 70 persen pembiayaan Garuda berasal dari dolar AS, sementara 55 persen pendapatan justru dalam rupiah.

“Kami ingin secepatnya menaikkan harga tiket, tapi pemerintah saat ini masih merevisi peraturan tarif batas atas. Kabarnya, sebentar lagi peraturan tersebut akan dikeluarkan,” kata Direktur Keuangan Garuda, Hendrito Hardjono.

Selain itu, Garuda juga berencana menentukan besaran hedging sekitar 20 persen dari kebutuhan bahan bakar. Per tahun, kebutuhan bahan bakar Garuda sekitar USD1,5 miliar. Tujuan dari hedging ini supaya dampak gejolak rupiah lebih cepat terprediksi. Garuda pun bisa lebih sigap menyesuaikan biaya avtur, jelas Hendrito.

Mengenai konversi sebagian beban pembiayaan ke dalam rupiah, porsinya belum ditentukan. Namun, salah satu pembiayaan yang ingin dikonversi adalah ground handling. Untuk itu, Garuda terus berdiskusi dengan pihak Angkasa Pura. (NP)

Investor Daily, hal. 14