Bakrie Telecom(BTEL) Rapat Restrukturisasi Utang USD380 Juta di Singapura

Bareksa.com - Perusahaan telekomunikasi milik Bakrie Group, hari ini PT Bakrie Telecom Tbk. (BTEL) menggelar rapat di Singapura untuk mendiskusikan penataan kembali utang senilai USD380 juta, seperti dilansir dalam Bisnis online.

BTEL berencana memperbarui informasi kepada para investor atas kinerja bisnisnya dan syarat restrukturisasi surat utang pada pukul 10.00 pagi di Singapura.

Pada 22 September 2014 lalu, BTEL dan afiliasinya digugat di pengadilan negara bagian New York oleh investor yang mengklaim bahwa Bakrie melanggar kontrak obligasi dolar tersebut.

Standard & Poor's menurunkan peringkat utang BTEL menjadi default, sedangkan Fitch Ratings Ltd. mengganjarnya dengan peringkat yang memberikan sinyal segera terjadi wanprestasi setelah BTEL gagal membayar kupon obligasi sebesar USD21,8 juta pada November silam.

BTEL yang telah membukukan kerugian sejak 3 tahun terakhir itu gagal bayar pada Desember pascaberakhirnya masa tenggang satu bulan.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, rencana restrukturisasi wesel senior senilai USD380 juta sudah terkatung-katung sejak akhir tahun lalu. BTEL telah ingkar membayar kupon pada 7 November 2013 dan 7 Mei 2014.

Berdasarkan ketentuan wesel senior senilai USD380 juta yang diterbitkan pada 2010, BTEL wajib membayar bunga 11,5 persen per tahun. Bunga wesel senior bertenor 5 tahun itu dibayar tiap 7 Mei dan 7 November saban tahun senilai USD43,6 hingga Mei 2015.