BeritaArrow iconBelajar InvestasiArrow iconArtikel

Masih Bingung Persamaan dan Perbedaan Sukuk Ritel dengan Sukuk Tabungan?

Abdul Malik24 Februari 2021
Tags:
Masih Bingung Persamaan dan Perbedaan Sukuk Ritel dengan Sukuk Tabungan?
Ilustrasi investasi di Sukuk Tabungan dan Sukuk Negera Ritel. (shutterstock)

Salah satu persamaannya, keduanya memiliki pernyataan halal atau kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional MUI

Bareksa.com - Mulai 26 Februari hingga 17 Maret 2021, pemerintah berencana menawarkan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) jenis Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR014. Sukuk Ritel merupakan salah satu instrumen investasi yang diterbitkan pemerintah untuk mencari pembiayaan Anggaran Negara sekaligus, menarik partisipasi para pemodal individu.

Sukuk Ritel ialah salah satu jenis Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), yang diterbitkan untuk investor individu (ritel) dan dikelola dengan prinsip-prinsip Islami. Sukuk Ritel memiliki kemiripan dengan SBSN ritel lainnya, yakni Sukuk Tabungan.

Persamaan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan

Setidaknya ada enam persamaan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan yaitu :

Promo Terbaru di Bareksa

1. Penyertaan terhadap aset negara.
2. Obligasi syariah.
3. Akad wakalah.
4. Ada pernyataan halal atau kesesuaian syariah dari Dewan Syariah Nasional-Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
5. Kupon (imbalan) berupa uang sewa (ujrah).
6. Minimal pembelian Rp1 juta hingga Rp1 miliar.

Perbedaan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan

Meski sama-sama syariah dan dijamin 100 persen oleh negara, ada sejumlah perbedaan Sukuk Ritel (SR) dan Sukuk Tabungan (ST).

Setidaknya, ada empat perbedaan Sukuk Tabungan dan Sukuk Ritel, yaitu :

1. Tenor
Sukuk Ritel memiliki tenor 3 tahun. Sementara itu, Sukuk Tabungan memiliki tenor hanya 2 tahun.

2. Sifat Imbal Hasil (Kupon)
Baik SR maupun ST memberikan imbal hasil berupa uang sewa yang dibayar tiap bulan. Akan tetapi, sifat kuponnya berbeda. Kupon SR bersifat tetap atau fixed, berlaku sejak diterbitkan hingga jatuh tempo.

Jadi, bagaimanapun pergerakan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI 7DRRR, baik naik atau turun, kupon SR akan tetap. Sementara itu, kupon ST mengambang dengan batas minimal (floating with floor) yang bisa naik bila suku bungan acuan naik tetapi tidak bisa turun dari batas minimal.

3. Perdagangan di Pasar Sekunder
SR bisa diperjualbelikan (tradable) di pasar sekunder sebelum jatuh tempo, bila minimum holding period sebanyak tiga kali pembayaran kupon telah dipenuhi. Sebaliknya, ST tidak bisa dijual sebelum jatuh tempo, namun memiliki fasilitas early redemption.

Syarat early redemption adalah kepemilikan awal minimal Rp2 juta dan maksimal yang dicairkan awal 50 persen dari saldonya. Hanya saja, itupun hanya bisa dilakukan pada masa pengajuan early redemption (setelah setahun berinvestasi).

4. Potensi Capital Gain
SR yang bisa diperdagangkan di pasar sekunder, tak ayal membuat investor punya potensi mendapatkan keuntungan dari selisih harga (capital gain). Namun, ST tidak memiliki potensi capital gain karena non-tradable, alias tidak bisa diperdagangkan di pasar sekunder.

Ringkasan perbandingan Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan :

Illustration

Sumber: Kemenkeu, diolah Bareksa

Jadi, Sukuk Ritel atau Sukuk Tabungan dan atau keduanya yang akan kamu pilih? Apapun pilihan bentuk instrumen investasi yang kamu pilih, ada baiknya disesuaikan dengan profil risiko kamu ya!

(Martina Priyanti/AM)

***

Ingin berinvestasi sekaligus bantu negara?

SR014 adalah satu seri Surat Berharga Negara (SBN) ritel yang bisa dipesan online di Bareksa selama masa penawaran.

Belum memiliki akun Bareksa tetapi ingin berinvestasi di SBN? Segera daftar melalui aplikasi Bareksa sekarang, gratis hanya dengan menyiapkan KTP dan NPWP (opsional).

Bagi yang sudah punya akun Bareksa untuk reksadana, lengkapi data berupa rekening bank untuk mulai membeli SBN di Bareksa. Bagi yang sudah pernah membeli SBR, ORI atau Sukuk di Bareksa sebelumnya, Anda bisa menggunakan akun di Bareksa untuk memesan SR014 saat penawaran dibuka.



Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua